ANTM mengubah rencana proyek yang akan didanai dari suntikan negara,
Aneka Tambang (ANTM) mengubah rencana proyek yang akan didanai dari suntikan negara, dari sebelumnya tiga proyek menjadi dua proyek menyusul Penyertaan Modal Negara (PMN) yang hanya disepakati Rp 3,5 triliun dari usulan awal Rp 7 triliun. Proyek Feronikel Halmahera Timur (FHT) yang semula dianggarkan Rp 8 triliun, dipangkas menjadi Rp 5,19 trilliun. Proyek anoda slime di Jawa Timur semula dianggarkan Rp 500 miliar dipangkas menjadi Rp 200 miliar. Sementara proyek Smelter Grade Alumina (SGA) Mempawah senilai Rp 2,28 triliun dicoret. Kebutuhan ekuitas Rp 5,39 triliun itu tanpa proyek (SGA) Mempawah. Kebutuhan ekuitas Rp 5,39 triliun tersebut akan dicukupi dari PNM sebesar Rp 3,5 triliun serta dana publik melalui penerbitan saham terbatas sebesar Rp 1,89 triliun. Rencananya perdagangan HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) akan dimulai pada 22 Juli 2015, dan perdagangan berakhir pada 28 Juli 2015. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Mariani Soemarno, berharap dana dari publik bisa masuk ke Antam pada awal Q3 2015.