Depresiasi Rupiah menyebabkan ISAT membukukan kerugian
Depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS masih menekan botton line dua dari tiga emiten jasa telekomunikasi. Emiten yang paling terpuruk bottom line-nya adalah Indosat (ISAT). Melihat laporan keuangan Ooredoo Q.S.C, induk usaha ISAT, terlihat bahwa ISAT membukukan kerugian yang cukup besar. Sepanjang 2014, rugi bersih ISAtT mencapai 564 juta rial Qatar atau Rp 2,05 triliun (1 rial = Rp 3.636). Rugi bersih 2014 masih lebih baik dari rugi bersih 2013 sebesar 850 juta rial. Pendapatan ISAT pada 2014 turun 12% menjadi 7,4 juta rial dari pendapatan sebelumnya 8,37 juta rial karena imbas dari nilai tukar. Dalam mata uang Rupiah, pendapatan ISAT naik 1%. Naiknya pendapatan didorong oleh pertumbuhan pendapatan nirkabel karena ISAT meluncurkan pelbagai layanan data dan bundel baru.