Kembali
PTBA - Tambang Batubara Bukit Asam

Ekspor batubara turun, PTBA joint venture dengan Huadian, Cina untuk proyek PLTU

Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menyatakan mengalami penurunan permintaan ekspor batu bara dari China karena menurunnya pertumbuhan ekonomi di China Selatan. Perseroan mengalihkan stok batubara yang akan dipasok ke China Selatan ke pasar dalam negeri dan India. PTBA memfokuskan untuk meningkatkan produksi kualitas tinggi dengan mengurangi produksi batu bara kalori di bawah 6000 kkal. Hal itu untuk meningkatkan perolehan penjualan dan marjin. Perseroan juga akan menptimalkan penggunaan peralatan tenaga listrik dari sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak (BBM) yang memiliki porsi biaya 20%-30% dari biaya produksi. Batu bara di bawah 6000 kkal hanya akan diperuntukkan bagi penjualan domestik. Sedang batu bara kalori di atas 6000 kkal diperuntukkan untuk penjualan ekspor. Pada semester II-2012, harga jual rata-rata batubara berkalori di atas 6 ribu kkal dapat lebih dari USD 94 per ton, disebabkan selama Juni-Juli, harga batubara cenderung lebih baik. Untuk mencapai target pendapatan tahun ini sebesar Rp 14 triliun, perseroan akan meningkatkan produksi batubara berkalori tinggi di atas 6 ribu kkal. r Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menyatakan sedang menjalankan beberapa proyek infrastruktur seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan pelabuhan. Perseroan mempersiapkan beberapa proyek uji kelayakan tetapi masih dalam tahap kelayakan. Proses pembangunan pelabuhan di Tarakan masih dalam tahap konstruksi tetapi beberapa peralatan sudah dikapalkan dari Jerman. Proses instalasi dilakukan pada tahun 2013 dan mulai operasional pada semester I 2014. PLTU memiliki kapasitas dua kali lipat. Perseroan saat ini juga sedang mempersiapkan pembangunan PLTU di Sumatera Selatan dengan kapasitas 2x650 megawatt (mw) berkapasitas 5 juta ton per tahun yang sedang tahap finalisasi. Kebutuhan dananya diperoleh 100% dari PTBA. Nilai investasi mencapai USD 1,5 miliar. r Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) mengharapkan dapat menyelesaikan pembentukan joint venture dengan perusahaan asal China, Huadian pada September 2012 dalam proyek PLTU 2x620 MW di Sumatera Selatan dalam tender PLN. Pembangunan PLTU tersebut diharapkan dapat dilakukan pada tahun 2013 dan selesai pada tahun 2016. Porsi kepemilikan 45% yaitu PTBA dan 55% Huadian. Nilai investasi pembangunan PLTU 2x620 senilai USD 1,5 miliar yang berasal dari pinjaman sebesar 75% dan equity sebesar 25%. Pinjaman akan berasal dari China Development Bank. Perseroan akan memasok 5 juta ton batu bara per tahun ke PLTU tersebut. Tambang Bukit Asam juga sedang menyelesaikan proyek PLTU 3x10 MW dan saat ini masih uji kelayakan. Selain itu perseroan juga menggarap pembangunan pelabuhan Tarahan. Pembangunan pelabuhan ini meningkatkan kapasitas angkut dari 12 juta menjadi 25 juta. r Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) masih membuka peluang meningkatkan porsi kepemilikan di proyek Bukit Asam Transpacific Railway (BATR) yang bermitra dengan Grup Rajawali. Saat ini porsi Bukit Asam di proyek tersebut masih 10%. BATR merupakan proyek kereta api pengangkutan batubara yang bernilai USD 1,3 miliar. Perseroan memiliki opsi menambah kepemilikan saham sebesar 20% dalam proyek yang rencananya akan mulai dibangun pada pertengahan 2013 dan beroperasi pada 2017 tersebut.

Related Research

Mining
PTBA - Blessings from tight supply and strong demands
Devi Harjoto, Alfiansyah 15 Juni 2022 Lihat Detail
Mining
PTBA - Expect higher profit in 2H24
Benyamin Mikael 15 Agustus 2024 Lihat Detail
Mining
PTBA - Enjoying the ride
Devi Harjoto 31 Agustus 2022 Lihat Detail