Kembali
ISAT - Indosat

ISAT lakukan hedging 35% dari utang valas dan tunda emisi obligasi

31 Agustus 2015

Indosat (ISAT) dalam menghadapi tren depresiasi rupiah yang berlangsung sejak 2013 melakukan lindung nilai (hedging) dan mengurangi porsi hutang US dolar sebagai strategi perusahaan dalam menghadapi pelemahan Rupiah. Dalam melakukan lindung nilai, kebijakan risiko yang diambil adalah rasio lindung nilai minimum 35% dari total nilai hutang dalam mata uang asing. Per 30 Juni 2015, Indosat mempunyai USD 609,5 juta kontrak lindung nilai atau 52,24% dari total pinjaman bank dan obligasi dalam US dolar. Sejak tahun 2014, ISAT sudah merencanakan pelunasan dipercepat untuk obligasi sebesar USD 650 juta yang jatuh tempo di tahun 2020 dan menyiapkan sumber pendanaan. Setelah pelunasan dipercepat dilakukan pada Juli 2015, jumlah hutang Indosat turun menjadi Rp 23,4 triliun dan jumlah utang US dolar turun dari USD 1,17 miliar pada Juni 2015 menjadi USD 676 juta pada Juli 2015. Melihat situasi pasar saat ini, Indosat (ISAT) berencana menunda rencana penerbitan surat utang pada 2016 dari rencana awal pada kuartal IV-2015. Surat utang ini merupakan obligasi berkelanjutan tahap III, bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi senilai total Rp 10 triliun. Perseroan telah menerbitkan obligasi dalam dua tahap senilai total Rp 5,6 triliun. Penundaan ini disebabkan oleh likuiditas yang rendah dan kupon yang diminta relatif tinggi seiring dengan meningkatnya imbal hasil acuan surat utang negara sehingga biaya dana penerbitan akan tinggi.

Related Research

Telecommunication & Tower
ISAT - Cost efficiency cushions weak revenue
Steven Gunawan 01 Agustus 2025 Lihat Detail
Telecommunication & Tower
ISAT - Driving fixed broadband growth
Devi Harjoto 01 November 2023 Lihat Detail
Telecommunication & Tower
ISAT - Mark the beginning of new era
Devi Harjoto 16 September 2022 Lihat Detail