KLBF kaji opsi naikkan harga jual meski bbm subsidi turun
Selain menyiapkan belanja modal valas pada tahun ini, Kalbe Farma (KLBF) juga mengkaji penaikan harga jual produk untuk mengurangi dampak pelemahan rupiah. Namun, opsi menaikkan harga jual tersebut belum akan direalisasikan dalam waktu dekat ini karena perseroan masih memantau situasi pasar. Perseroan masih menggunakan acuan nilai tukar Rp12.000 per dolar AS hingga saat ini, namun tidak menutup kemungkinan untuk merevisi nilai tukar yang telah dipatok tersebut. Kalbe Farma (KLBF) menyatakan bahwa penurunan harga bahan bakar minyak jenis premium dan solar dinilai tidak banyak mempengaruhi biaya operasional. Dikatakan bahwa meski kebijakan Pemerintah tersebut memang secara umum berdampak positif namun dampaknya tidak akan terlalu signifikan bagi perseroan. Pasalnya, biaya transportasi bukan menjadi beban yang terlalu besar bagi operasional KLBF. Adapun, komponen utama yang mempengaruhi industri farmasi sebenarnya adalah nilai tukar rupiah. Dengan demikian, meskipun harga BBM mengalami penurunan, beban operasional perseroan masih tinggi jika mata uang rupiah terus mengalami pelemahan.