Kembali
BBCA - Bank Central Asia

Laba BBCA tahun 2020 turun 5% YoY akibat provisi naik 152,3%

09 Februari 2021

Bank Central Asia (BBCA) mencatatkan laba bersih tahun 2020 sebesar Rp27,1 triliun atau turun 5% YoY, Penurunan laba bersih BCA di 2020 disebabkan oleh peningkatan alokasi biaya pencadangan yang lebih tinggi dalam upaya mengantisipasi potensi penurunan kualitas aset dimana biaya pencadangan mencapai Rp11,6 triliun atau mengalami kenaikan 152,3% YoY. Namun diluar provisi, pertumbuhan laba sebelum provisi dan pajak (PPOP) tercatat tumbuh sebesar 11,2% YoY menjadi Rp45,4 triliun. Pertumbuhan itu ditopang oleh peningkatan likuiditas, biaya dana yang lebih rendah dan perlambatan belanja operasional. Tercatat pendapatan bunga bersih di 2020 meningkat 7,3% YoY menjadi Rp54,5 triliun. Pendapatan non-bunga menurun 0,5% menjadi Rp20,2 triliun. Secara total pendapatan operasional tercatat Rp74,8 triliun atau meningkat 5,1%. Adapun beban operasional tercatat Rp29,3 triliun atau sebesar 3,1% lebih rendah dibanding 2019. Hal ini diakibatkan oleh terhambatnya sebagian kegiatan operasional di saat pandemi Covid-19. Total aset BBCA tahun 2020 meningkat 17% YoY mencapai Rp1.075,6 triliun dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 25,8%

Related Research

Banking & Finance
BBCA - Another solid monthly earnings to support 9M24
Akhmad Nurcahyadi 22 Agustus 2024 Lihat Detail
Banking & Finance
BBCA - Solid results underpinned by recovery momentum
Akhmad Nurcahyadi 25 Oktober 2022 Lihat Detail
Banking & Finance
BBCA- Solid ’23 result, expecting to continue this year
Akhmad Nurcahyadi 29 Januari 2024 Lihat Detail