Bahana Securities (DX) Recommend HOLD ITMG - TP 51.000
Pada 2011 Indo Tambangraya (ITMG) memperkirakan biaya kas produksi mengalami kenaikan menjadi sebesar USD 44-45/ton dan total biaya kas mencapai USD 64/ton (+14% YoY), kenaikan tertinggi pada sektor tambang, hal ini terjadi karena tambang tua serta cadangan yang terbatas perseroan. r Capex ITMG pada 2010 mencapai USD 80-90juta dan akan mengalami kenaikan menjadi USD 125 juta pada 2011. Dari nilai tersebut, USD 60 juta akan digunakan untuk Trubaindo dan infrastruktur Barito, USD 10 juta akan digunakan untuk pabrik pencucian di Indominco, dan USD 30 juta untuk alat – alat berat pada Kitadin dan USD 25 juta untuk perawatan rutin. r Meskipun konversi cadangan menjadi bahan baku mungkin saja terjadi, namun ITMG membatasi cadangan menjadi sebesar 294 juta ton, terendah pada sektor ini setelah HRUM. ITMG berencana mengakuisisi tambang baru dengan dana USD 355 juta yang dimiliki perseroan (9M10); namun demikian belum menemukan tambang untuk diakuisisi dalam jangka pendek karena sebagian besar tambang batubara Indonesia masih dalam sengketa. r ITMG lebih defensif karena harga DCF berdasarkan produksi CAGR 4 tahun sebesar 7.5%, yang relatif lebih terjangkau dibandingkan perusahan batubara lain seperti ADRO 17%, BUMI 16%, PTBA 21%, BYAN 17% dan HRUM 22%. r Mengingat rasio pembayaran sebesar 60%. ITMG memberikan yield dividen tertinggi pada sektor ini. r Bahana Securities (DX) memberikan rekomendasi HOLD, dan target harga Rp 51,000.