BBTN proyeksi NII tumbuh lebih 15% YoY
Bank Tabungan Negara (BBTN) memproyeksikan ada kenaikan pendapatan bunga tahun 2018. Tahun 2018 khususnya di kuartal III akan terjadi kenaikan suku bunga acuan yang akan berdampak pada kenaikan suku bunga kredit. Peningkatan suku bunga acuan ini juga akan diiringi dengan kenaikan pada beban bunga. BTN telah mengantisipasi kondisi tersebut, di mana diperkirakan net interest income (NII) akan tumbuh di atas 15% atau lebih tinggi dibanding pencapaian NII BTN tahun 2017 yang tumbuh 14,48% YoY. BBTN tetap akan fokus pada sektor perumahaan dengan memperkuat segmen mass market untuk mensiasati adanya peningkatan tersebut. Per Desember 2017 pendapatan bunga BTN tumbuh sebesar 12,5% YoY didorong oleh pertumbuhan bisnis kredit BTN sebesar 21,01% YoY di tahun 2017. Laju kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) per Desember 2017 ke level 2,61% dari sebelumnya 2,84%. Beban bunga tahun hanya tumbuh 10,80%. BTN fokus dalam peningkatan pendanaan berbiaya murah seperti giro dan tabungan yang memiliki suku bunga lebih murah dibandingkan dengan deposito. Dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun 2018, perseroan menetapkan pertumbuhan pendapatan bunga naik 24% seiring dengan kenaikan kredit BTN yang juga ditetapkan naik 24%. Beban bunga naik sektar 20%, karena BBTN tidak ada rencana menerbitkan obligasi jangka panjang yang bunganya mahal, tapi diganti dengan DPK. Berdasarkan menggunakan asumsi tersebut BTN berharap NII dapat naik sekitar 28%.