Back
BMRI - Bank Mandiri (Persero)

BMRI targetkan laba bersih tahun 2015 Rp 2,2 triliun dan modal Rp 100 triliun pasca right issue

23 January 2015

Bank Mandiri (BMRI) berencana meningkatkan modal dengan melakukan rights issue dan sekuritisasi pada tahun ini. Perseroan menargetkan mampu merealisasikan modal di atas Rp 100 triliun dan masuk dalam daftar qualified Asean bank. BMRI akan menggelar rights issue yang besarnya sekitar 5% dari total saham beredar. Selain rights issue, rencana sekuritisasi senilai Rp 750 miliar hingga Rp 1 triliun juga akan digelar di awal Juni atau akhir Mei 2015. Bank Mandiri (BMRI) menargetkan dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 21,2 triliun (bank only) pada tahun 2015, setelah merealisasikan rights issue. Target tersebut tumbuh 19,5% dibandingkan proyeksi laba perseroan tahun 2014 yang senilai Rp 17,74 triliun. Target perolehan laba Bank Mandiri tersebut lebih tinggi dibandingkan target laba tanpa melakukan rights issue, yang diproyeksi hanya mencapai Rp 20,2 triliun atau tumbuh 13,87 YoY. Rights issue Bank Mandiri senilai Rp 9,3 triliun tersebut akan memberikan leverage kredit sebesar Rp 74 triliun tahun 2015. Dengan adanya rights issue, tahun ini Bank Mandiri menargetkan dapat membukukan kredit sebesar Rp 635 triliun, tumbuh 34,57% dibandingkan proyeksi penyaluran kredit tahun 2014. Tanpa melakukan rights issue, pertumbuhan kredit diproyeksikan 18,9% atau sekitar Rp 561 triliun. Pada 2014, bank Mandiri memproyeksikan penyaluran kredit sebesar Rp 471,86 triliun atau tumbuh 13,16% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 416,98 triliun. Bank Mandiri memproyeksikan CAR pada tahun 2015 setelah melakukan rights issue mencapai 16,54%, sedikit turun dibandingkan proyeksi jika Bank Mandiri tidak melakukan rights issue yang mencapai 16,85%. Rasio modal pasca rights issue diproyeksikan meningkat menjadi 16,66% pada tahun 2016, tahun 2017 akan mencapai 16,89%, tahun 2018 menjadi 17%, dan tahun 2019 serta 2020 menjadi 17,5%. Sementara CAR Bank Mandiri tanpa melakukan rights issue akan menjadi 16,63% pada 2016, 16,31% pada 2017, 16,29% pada 2018, 16,22% pada 2019, dan 16,31% pada 2020. Pertumbuhan CAR tersebut dengan asumsi rasio dividen 30%. Net interest margin (NIM) Bank Mandiri tahun 2015 diproyeksikan mencapai 6,16% dengan melakukan rights issue, lebih tinggi dibandingan jika tanpa rights issue yang sebesar 6,15%. Tahun 2014 NIM Bank Mandiri diproyeksikan sebesar 5,98%, meningkat dibandingkan tahun 2013 yang di level 5,68%. Pada tahun 2015, Bank Mandiri memproyeksikan dapat menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 716 triliun, tumbuh 26,25% dibandingkan proyeksi tahun 2014 sebesar Rp 567,09 triliun. Sedangkan tanpa melakukan rights issue, pertumbuhan DPK Bank Mandiri diproyeksikan sebesar 15,5% menjadi Rp 655 triliun. Loan to deposit ratio (LDR) Bank Mandiri pada tahun 2015 diproyeksikan sebesar 88,84% jika melakukan rights issue. Sedangkan tanpa rights issue, LDR Bank Mandiri diproyeksikan sebesar 85,71%. Tahun 2014 Bank Mandiri memproyeksikan LDR sebesar 82,85%. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Bank Mandiri diproyeksikan sebesar 2,08% baik dengan rights issue maupun tanpa rights issue. Sedangkan pada tahun 2014 NPL Bank Mandiri diproyeksikan sebesar 1,92%.

Related Research

Banking & Finance
BMRI - FY22 result beats estimates
Akhmad Nurcahyadi 01 February 2023 See Detail
Banking & Finance
BMRI - Expecting 1H23 growth remain intact
Akhmad Nurcahyadi 14 July 2023 See Detail
Banking & Finance
BMRI - Benefit from recovery momentum
Devi Harjoto, Alfiansyah 19 September 2022 See Detail