Back
BMRI - Bank Mandiri (Persero)

CIMB (YU) - Banking Sector Commentary - Recommend Maintain OVERWEIGHT BANKING SECTOR - Recommend NEU

Sektor Perbankan r Di tengah apresiasi rupiah, kombinasi eksternal hutang/GDP terus mengalami penurunan menjadi 27.4% pada 1Q11 dari 28.3% pada 2010 dan 36% pada 2006. Hutang eksternal sektor swasta kemungkinan memiliki porsi jatuh tempo yang lebih besar untuk jangka pendek dibandingkan pemerintah, namun profil ini sesuai dengan kebiasaan 5 tahun terakhir. Perbankan domestik cenderung lebih disukai sebagai sumber pendanaan menjadi penyebab CIMB (YU) lebih menyukai sektor perbankan. Pilihan utama Mandiri, Bukopin dan BTN, sementara YU memberikan rekomendasi “Sell” utama terhadap Bank Rakyat Inodnesia. r Per April 2011, kombinasi hutang eksternal mencapai USD 214.5 milyar atau sekitar 27% dari nominal GDP Indonesia. Hutang terkait pemerintah (52%), diikuti sektor swasta (40%) dan bank sentral (8%). Karena hutang pemerintah diawasi ketat oleh pihak berwenang, YU percaya hutang eksternal sektor swasta adalah porsi yang harus dimonitor. Kelalaian pengawasan hutang eksternal dapat menjatuhkan Indonesia kembali ke krisis 1997 ketika banyak perusahaan mengalami gagal bayar karena hutang eksternal yang disebabkan depresiasi rupiah. r Hutang/GDP mengalami trend penurunan, bahkan pada kurs asing yang konstan. Kombinasi hutang/GDP mengalami penurunan dari 36% pada 2006 menjadi 28% pada 2010, dan akhirnya 27% pada Apr 2011, karena GDP melampaui hutang eksternal. Bahkan jika efek apresiasi rupiah dikeluarkan, penyesuaian hutang/GDP mengalami penurunan dari 2006 hingga saat ini. Hutang mengalami kenaikan pada 2006-2007, kemudian mengalami penurunan. r Hutang eksternal sektor swasta jauh berbeda dibandingkan hutang eksternal pemerintah dan hutang eksternal bank sentral. Hutang swasta memiliki jatuh tempo jangka pendek, karena tidak ada keterlibatan nesiasi pemerintah ke pemerintah seperti pada hutang pemerintah. Sejak 2007 hingga 2011, hutang eksternal sektor swasta yang jatuh tempo tahun depan mencapai 30%-43% vs 6%-9% untuk pemerintah. Hutang sektor swasta sebesar 32% yang jatuh tempo pada satu tahun ke depan menurut YU tidak memprihatinkan karena masih sama dengan norma 5 tahun terakhir. r Terakhir, realita juga menunjukkan bahwa sektor swasta semakin menyukai pinjaman perbankan domestik dibandingkan hutang eksternal. Hutang eksternal mencapai 65% dari perbankan domestik 2006 namun kini mencapai 40%. r YU tidak melakukan perubahan terhadap perkiraan laba, target harga dan rating saham. Peningkatan kecenderungan pendanaan merupakan alasan lain YU memberikan rekomendasi Overweight bagi sektor perbankan. Pilihan utama YU tetap Mandiri, Bukopin dan BTN, rekomendasi “Sell” utama terhadap Bank Rakyat Inodnesia.

Related Research

Banking & Finance
BMRI - FY22 result beats estimates
Akhmad Nurcahyadi 01 February 2023 See Detail
Banking & Finance
BMRI - Stable earnings improvement continues
Akhmad Nurcahyadi 07 September 2023 See Detail
Banking & Finance
BMRI - Flat 5M25 earnings, yet strong in May25; in line
Akhmad Nurcahyadi 30 June 2025 See Detail