ISAT 1Q13 bukukan rugi bersih Rp 71,1 miliar, siapkan USD 150 juta untuk satelit baru, akan delistin

Indosat (ISAT) membukukan rugi bersih sebesar Rp 71,1 miliar pada kuartal I-2013 atau lebih besar dibandingkan periode sama 2012 sebesar Rp 22,6 miliar. Rugi tersebut disebabkan oleh peningkatan beban pendanaan akibat penerapan transaksi sewa dalam penjualan menara telekomunikasi. Perseroan mencatat ada 3 pemicu rugi yaitu financial lease, rugi kurs dan akselerasi depresiasi. Tahun ini, ISAT membidik pertumbuhan pendapatan minimal setara dengan pertumbuhan industri telekomunikasi sebesar 11%. Sementara pendapatan ISAT per kuartal pertama tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 17,6% menjadi Rp 4,92 triliun dibandingkan pendapatan kuartal pertama tahun 2012 di Rp 5,78 triliun. Pengeluaran perseroan naik 21,1% menjadi Rp 5,22 triliun dari pengeluaran periode tahun sebelumnya di Rp 4,31 triliun, sedangkan laba operasi turun 7,4% menjadi Rp 563,3 miliar dari laba operasi tahun sebelumnya di Rp 608,3 miliar. EBITDA perseroan meningkat di kuartal pertama 2013 menjadi Rp 5,63 triliun dari EBITDA tahun sebelumnya di Rp 2.31 triliun. Total hutang perseroan per Maret 2013 mencapai Rp 21,46 miliar turun dari total tahun sebelumnya sebesar Rp 21,12 miliar. r Indosat (ISAT) akan menghapus pencatatan (delisting) American Depositary Receipts (ADRs) dari New York Stock Exchange (NYSE). Delisting saham akan efektif pada 16 Mei 2013. Tujuan delisting ADRs untuk efisiensi biaya. r Indosat (ISAT) akan menginvestasikan dana sebesar USD 200-250 juta untuk meluncurkan satelit baru, Palapa-E. Satelit itu menggantikan satelit Palapa-C2 yang habis masa orbit pada 2014. Pembayarannya bertahap selama 2 tahun. Perseroan bekerja sama dengan perusahaan teknologi luar angkasa asal AS, Orbital Sciences Corporation, untuk meluncurkan satelit Palapa-E. Kerja sama mencakup proses desain dan produksi.