Laba BBCA kuartal I 2020 meningkat 8,6% YoY, restrukturisasi kredit Rp65-82,6 triliun

Bank Central Asia (BBCA) membukukan laba bersih kuartal I 2020 sebesar Rp6,6 triliun atau meningkat 8,6% YoY. Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan operasional yang sebesar 17,3% YoY menjadi Rp19,6 triliun yang didukung oleh pendapatan bunga bersih sebesar 14,1% YoY menjadi Rp13,7 triliun dan pendapatan operasional lainnya yang naik 25,5% YoY menjadi Rp5,9 triliun. Sementara itu, beban operasional tumbuh 17,2% YoY. Pencapaian laba bersih tersebut mendorong posisi permodalan dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 22,5%. Penyaluran kredit Bank Central Asia (BBCA) kuartal I 2020 mencapai Rp 612,2 triliun atau tumbuh 12,3% YoY. Pertumbuhan kredit tersebut terutama didukung oleh pertumbuhan kredit korporasi yang meningkat 25,4% YoY menjadi Rp 260,4 triliun. Sementara kredit komersial dan UKM naik 5,0% YoY menjadi Rp191,2 triliun. Kredit konsumer tumbuh moderat sebesar 3,0% YoY menjadi Rp 154,9 triliun sejalan dengan tren pertumbuhan pembelian rumah dan otomotif yang lambat. Pada segmen kredit konsumer, KPR tumbuh 7,0% menjadi Rp 92,5 triliun, KKB turun 2,1% YoY menjadi Rp 47,2 triliun; dan outstanding kartu kredit turun 3,7% YoY menjadi Rp12,4 triliun. Di sisi lain pembiayaan Syariah meningkat 19,8% YoY menjadi Rp5,7 triliun. Dari perspektif Sustainable Finance, portofolio pembiayaan untuk kegiatan usaha berbasis lingkungan mencapai Rp118,6 triliun pada akhir Maret 2020, tumbuh 17,0% YoY. Sementara Rasio NPL terjaga pada level 1,6% pada akhir Maret 2020, beban provisi meningkat 121,9% YoY sejalan dengan antisipasi terhadap tantangan pelemahan kualitas kredit. Hingga pertengahan Mei 2020, Bank Central Asia (BBCA) memproses restrukturisasi kredit sekitar Rp 65 triliun hingga Rp 82,6 triliun. Jumlah ini setara dengan 10% - 14% dari keseluruhan portofolio kredit yang berasal dari sekitar 72.000 debitur atau 10% dari total debitur seluruh segmen. BBCA melihat ada potensi peningkatan jumlah restrukturisasi kredit beberapa bulan ke depan hingga sekitar 20-30% dari total kredit yang berasal dari 250.000 - 300.000 debitur.