TLKM siapkan ekspansi Rp 20 triliun dan terbitkan obligasi
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) menargetkan kontribusi bisnis internasional terhadap pendapatan meningkat 10% pada 2018. Tahun ini perseroan menargetkan bisnis internasional berkontribusi 3% terhadap total pendapatan perseroan. Perseroan menargetkan total pendapatan pada 2015 mencapai Rp100 triliun dan bila terealisasi, maka kontribusi bisnis internasional diperkirakan sekitar Rp3 triliun. Untuk meningkatkan kontribusi pendapatan dari bisnis internasional, perseroan akan fokus menggarap bisnis internasional di negara-negara yang sudah dimasuki perseroan, yakni Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, USA, Macau, Taiwan, dan Arab Saudi. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) mengalokasikan belanja modal minimal Rp 25 triliun tahun depan, lebih tinggi 13,6% dibanding 2015 sebesar Rp 22 triliun. Setiap tahun, perseroan menganggarkan capex 25% dari target pendapatan. Pada tahun depan, TLKM optimistis dapat mencapai pendapatan di atas Rp 100 triliun. Capex akan digunakan untuk ekspansi jaringan termasuk akuisisi. Salah satu perusahaan yang akan diakuisisi adalah AP Teleguam Holdings Inc. Perseroan menargetkan akuisisi selesai pada awal 2016. Langkah ekspansi selanjutnya adalah mengakuisisi perusahaan di bisnis teknologi informasi dan komunikasi di Asia Pasifik. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) berencana menerbitkan penawaran umum berkelanjutan (PUB) I tahap II senilai Rp 5 triliun pada semester I-2016. Perseroan akan menggunakannya sebagai sumber pendanaan pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi.