UOB Kayhian (AI) Recommend Maintain HOLD BBNI - TP 3900
Laba bersih BBNI dilaporkan mencapai Rp 2,954 milyar (+59% YoY) pada 9M10 atau Rp 1,020 milyar (+12% QoQ) pada 3Q10 sesuai dengan perkiraan 2011F AI sebesar Rp 4,007 milyar. r Pendapatan bersih BBNI relatif flat QoQ karena kenaikan pendapatan bunga sebesar 4% QoQ tertutup oleh kenaikan biaya bunga sebesar 10%. Sementara itu pendapatan operasional lain mengalami penurunan 31% QoQ. Oleh karena itu kenaikan laba bersih sebagian besar didorong oleh biaya operasional (-20% QoQ) dan provisi (-33% QoQ). r Biaya operasional mengalami penurunan 20% QoQ karena biaya personil mengalami penurunan 44% QoQ menjadi Rp 569 milyar pada 3Q10 dari Rp 1,01 3milyar pada 2Q10. Oleh karena itu rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional mengalami penurunan 76% pada 3Q10 dari 78% pada 2Q10. r Pinjaman mengalami pertumbuhan 3% YoY (+4% YTD) pada September 10, lebih rendah dari rata-rata sektor perbankan (+20% YoY dan +14% YTD pada Aug 10). Simpanan mengalami pertumbuhan 12% YoY menjadi Rp 184 triliun. LDR BBNI mengalami penurunan menjadi 69% dari 75% setahun sebelumnya. CASA stabil sebesar 57% pada 9M09. Pada 3Q10, NPL kotor relatif stabil 4.4% vs 4.3% pada 2Q10. Dengan total CAR sebesar 12.0% dan TIER 1 CAR sebesar 11.6%, BNI memiliki ruang yang sangat terbatas untuk pertumbuhan pinjaman agresif pada 9M10. r BBNI memperoleh persetujuan dari parlemen untuk melakukan right issue untuk mengumpulkan dana sekitar Rp 10 triliun pinjaman untuk basis ekspansi. Menurut menteri BUMN, BBNI akan menawarkan 3.37 saham baru atau 18% dari penambahan saham. Right issue ini akan mendorong CAR bank di atas 19%. r Hasil 3Q10 menunjukkan bahwa perbankan tidak memiliki ruang untuk ekspansi sebelum melakukan rights issue. Namun demikian perseroan dapat mendorong pinjaman LDR karena masih 69%. r Pertumbuhan pinjaman BNI di bawah usaha sejenis, pasca right issue perseroan diperkirakan akan mampu membukukan sebesar 25% pada 2011 dan 17.5% pada 2012. Namun demikian sebagian besar pertumbuhan pinjaman didorong oleh segmen korporasi. r UOB Kayhian (AI) menaikkan revisi pertumbuhan pinjaman bagi BBNI dari 17.5% menjadi 25% pada 2011 dan dari 16% menjadi 17.5% pada 2012 masing – masing 7% dan 12%. AI memperkirakan BNI akan menerbitkan 3.37 milyar saham baru dan mengumpulkan Rp 10 triliun dari rights issue. r AI mempertahankan rekomendasi HOLD dan menaikkan target harga Rp 3,900