Back
Consumer

ERAA - Gaining momentum from eased restrictions

Devi Harjoto, Alfiansyah 21 April 2022

Laba bersih ERAA naik 65,4% YoY pada 2021 menjadi Rp43,5 triliun Penjualan diproyeksikan tumbuh 12% YoY tahun ini Rekomendasi “BUY” dengan target harga Rp700 per saham Margin stabil dari beban yang terkontrol Laba bersih ERAA naik 65,4% YoY pada 2021 menjadi Rp43,5 triliun (+82,5% QoQ). Kenaikan laba bersih ERAA tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan 27,4% YoY pada 2021 menjadi Rp43,5 triliun (+25,0% QoQ), disamping oleh beban yang cukup terkendali, yakni beban pokok yang tumbuh 25,9% YoY. Sehingga, GPM meningkat dari 10,0% pada 2020 menjadi 11,1% pada 2021. Kemudian, beban operasional tumbuh 36,4% YoY pada 2021, yang utamanya dari kenaikan beban penjualan dari biaya iklan, dan promosi. Adapun, margin operasional relative stabil pada 3,83% pada 2021. ERAA membukukan penurunan pendapatan keuangan 11,7% YoY pada 2021 seiring dengan penurunan suku bunga. Akan tetapi, berhasil mencatatkan bagian laba dari asosiasi Rp15,6 miliar pada 2021. Dari segi neraca, net gearing ERAA naik menjadi 0,2x pada 2021. Produk selular masih menjadi andalan Pertumbuhan penjualan ERAA secara signifikan didorong oleh produk-produk selular yang naik 25,4% YoY pada 2021. Sehingga, segmen produk selular ini mencapai 81,6% terhadap keseluruhan pada 2021 dibandingkan 79,4% pada 2020. Margin segmen selular juga cukup stabil pada 6,68% pada 2021 dibandingkan 5,94% pada 2020. Kemudian, segmen produk aksesoris menyusul, tumbuh 58,4% YoY pada 2021 seiring dengan maraknya berbagai produk aksesoris smartwatch. Sehingga, kontribusi segmen aksesoris meningkat dari 6,83% pada 2021 menjadi 8,86% pada 2021. Produk akesesoris juga menyumbangkan margin tertinggi dengan 16,8% pada 2021, relative stabil dibandingkan 16,5% pada 2020. Selanjutnya, penjualan produk komputer tumbuh 20,9% YoY pada 2021 tetapi hanya berkontribusi 4,22% terhadap pendapatan ERAA. Margin produk komputer menurun dari 7,3% pada 2020 menjadi 6,7% pada 2021. Ekspansif ditengah penguatan daya beli Kami memproyeksi pertumbuhan ERAA dapat mencapai 12% YoY pada tahun ini, secara umum didorong perbaikan daya beli ditengah perekonomian yang membaik dan mobiltias ke pusat perbelanjaan, terutama pada 2Q22 yang meningkat ditengah peralihan menjadi endemic serta rilis produk handset yang lebih agresif dari principal tahun ini. Kami melihat margin produk handset stabil pada 6-7% pada 2022. Selain itu, ERAA juga akan mendorong ekspansi yang lebih agresif dengan pembukaan 500 gerai tahun ini di kotakota tier 2 dan 3, juga memperluas diversifikasi produk yang menyasar produk lifestyle seperti F&B juga farmasi juga kebutuhan olahraga. Perusahaan juga memperkuat presensi ke pasar luar negeri dengan membentuk JV dengan ritel Mobile World. Adapun, ERAA akan mempertahankan strategi omnichannel, yakni penggunaan penjualan via online. Mempertahankan rekomedasi BUY rilis handset dan ekspansi gerai Kami merekomendasikan BUY untuk ERAA dengan target harga sebesar Rp700 per saham, yang merefleksikan valuasi 2022E PER pada 6,86x. Rekomendasi Ini berdasarkan dari 1) penguatan daya beli; 2) diversifikasi produk dengan merambah lifestyle dan JV di ASEAN; 3) potensi permintaan dari peningkatan kedatangan ke pusat perbelanjaan dan juga penguatan penjualan online; 4) rilis produk handset terbaru; 5) jaringan ritel yang kuat dan 6) neraca yang solid. Namun, kami melihat sentimen negative dari 1) daya beli masyarakat yang masih rentan; dan 2) volatilitas kurs Rupiah terhadap dolar AS.

Download

Related Article

ERAA - Erajaya Swasembada
ERAA bagi dividen Rp60/saham, akan tambah modal non HMETD, bentu...
See Detail
ERAA - Erajaya Swasembada
ERAA - To buyback shares worth IDR50 bn
16 April 2025 See Detail
ERAA - Erajaya Swasembada
ERAA — Expands aggressively with 123 new stores in 1H24
02 August 2024 See Detail