Risiko Atas Transaksi Efek

Transaksi Efek merupakan suatu aktivitas dalam rangka memperoleh, melepaskan, atau menggunakan Efek yang mengakibatkan terjadinya pengalihan kepemilikan atau tidak mengakibatkan terjadinya pengalihan kepemilikan. Saham merupakan salah satu instrument dalam transaksi efek yang paling menarik dan memiliki banyak peminatnya. Oleh karena itu, para pelaku pasar diharapkan memahami risiko – risiko yang melekat pada transaksi, saham seperti :

  • Capital Loss 

    Capital loss merupakan risiko yang didapat oleh pelaku pasar apabila menjual saham dibawah harga perolehan. Misalnya, Investor A membeli saham EFGH di harga Rp 1.000,- sebanyak 10.000 lembar saham, lalu Investor A menjual semua kepemilikan saham tersebut diharga Rp 950,-  maka investor A mengalami capital loss sebesar Rp 500.000,-

  • Risiko Likuiditas

    Risiko likuiditas berkaitan dengan volume dan nilai transaksi atas suatu saham. Risiko ini terjadi ketika investor tidak dapat menjual saham pada harga yang terjadi saat itu. Hal ini disebabkan tidak ada pembeli yang berminat, bias terjadi karena adanya faktor tidak terduga.

  • Risiko Delisting

    Ketika saham perusahaan dikeluarkan dari perdagangan oleh Bursa Efek Indonesia. Hal ini terjadi karena kinerja keuangan perusahaan yang tidak baik atau perusahaan melanggar peraturan yang telah ditetapkan atau delisting secara sukarela oleh perusahaan. 

Dengan demikian harga saham terbentuk oleh supply dan demand. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.