BBTN terbitkan KIK-EBA senilai Rp 1 triliun dan telah melakukan pembayaran bunga ke-29 obligasi XII
Bank Tabungan Negara (BBTN) menyatakan hingga kini Indonesia masih kekurangan rumah (backlog) mencapai 15 juta unit, yang jika dikonversi rumah subsidi senilai Rp 2.600 triliun. Backlog perumahan ini merupakan potensi pasar yang sangat besar bagi BTN untuk dibiayai. Tingginya backlog perumahan subsidi tersebut karena masih mahalnya lahan untuk pemukiman. Padahal setiap tahunnya kebutuhan perumahan bisa tumbuh hingga 400 ribu unit. r Bank Tabungan Negara (BBTN) menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) senilai Rp 1 triliun untuk mitigasi risiko kredit dari mistmach pembiayaan perumahan. KIK EBA BTN itu dibagi dalam 2 seri yaitu seri A1 dengan kupon sebesar 8,90% dan seri A2 dengan kupon sebesar 9,50%. r Bank Tabungan Negara (BBTN) telah melakukan pembayaran bunga ke-29 obligasi XII Bank BTN Tahun 2006 dengan melakukan transfer ke Rekening KSEI pada 19 Desember lalu. Jumlah pembayaran obligasi Rp31,875 miliar yang terdiri dari bunga bersih Rp31,142 miliar dan pajak bunga Rp733, juta.