CIMB (YU) - Plantation Sector Commentary - Recommend OUTPERFORM AALI, LSIP & SGRO; UNDERPERFORM UNSP

Sektor perkebunan telah outperformed pasar Indonesia sejak musim panas 2009, mengalami percepatan pertumbuhan pada awal tahun. CIMB (YU) menilai momentum akan terus berlanjut di tengah perbaikan produksi (dengan asumsi tidak ada El Nino) dan biaya (normalisasi harga pupuk), sehingga harga merupakan satu-satunya sumber resiko. r Dengan penilaian YU mengenai pemulihan global secara bertahap dan harga minyak sebesar USD 75-80/bbl, YU melihat kisaran harga rata – rata CPO dapat mencapai USD 760-790/ton CIF karena resiko suplai dengan melemahnya hasil di Malaysia dan kemungkinan penurunan produksi minyak sayur India. YU memperkirakan perkebunan Indonesia mampu mengalami pertumbuhan 13%–16% YoY (tidak termasuk Bakrie Sumatra), mengenyampingkan lonjakan harga didorong oleh kenaikan produksi karena profil hasil yang menguntungkan dan tidak adanya kelelahan dalam produksi, tidak seperti rekannya di Malaysia. Perkiraan laba masih akan mencapai 9%-13% di bawah angka tertinggi 2008. r Harga – harga saham masih 26%-39% di bawah puncak harga 2008. Hal ini terjadi karena tekanan pada P/E sebesar 15%-32% menjadi 13-17x. Perubahan prospek cuaca ditambah dengan rendahnya inventori menjelaskan kenapa harga CPO terus mengalami penguatan tahun ini. r AALI merupakan pilihan utama YU karena eksposur sepenuhnya terhadap CPO, pangsa pasar yang besar dan pengelolaan perusahaan yang baik. Di tempat berikutnya SGRO karena kemungkinan kejutan hasil jika pola produksi tahun ganjil genap berakhir. LSIP memiliki hasil yang kuat dan terus mengalami perbaikan berkat lahan yang menghasilkan. Ketiga perseroan ini memiliki kinerja neraca yang baik dan posisi kas bersih. YU memberikan rekomendasi Outperform, dengan satu – satunya underperform bagi Bakrie Sumatera dimana korelasi harga dengan harga CPO terus menurun pada resiko neraca.