INCO investasi proyek nikel US$1,94 miliar
Vale Indonesia (INCO) bekerjasama dengan mitra dari Tiongkok berinvestasi senilai US$1,94 miliar di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada proyek penambangan dan penlahan bijih nikel. Saat ini wilayah konsesi INCO di Sulteng mencakup area kontrak karya seluas 22.699 hektare di Blok 2 dan Blok 3 Deda Bahodopi. Proyek pengembangan tersebut terdiri atas dua bagian utama, yaitu tambang dan pabrik atau yang biasa disebut smelter. Kegiatan penambangan akan dioperasikan dengan nilai investasi pembukaan tambang sebesar US$140 juta, sementara untuk kegiatan penlahan bijih nikel, perseroan berencana membangun smelter dengan nilai investasi sebesar US$1,8 miliar. Untuk pembangunan smelter, INCO telah mendirikan badan usaha baru, yaitu Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (BNSI) yang saat ini telah memperoleh Izin Usaha Industri (UII). Pabrik ini rencananya akan dibangun dan dioperasikan bersama mitra dari Tiongkok.