Kembali
KLBF - Kalbe Farma

KLBF laba 2012 naik 17% jadi Rp 1,73 triliun, targetkan laba 2013 naik 17%, batalkan penjualan treas

Kalbe Farma (KLBF) membukukan kenaikan laba (unaudited) tahun 2012 sebesar 17% YoY menjadi Rp 1,73 triliun dari Rp 1,48 triliun di tahun 2011. Penjualan bersih KLBF meningkat 24,9% YoY menjadi Rp 13,63 triliun dari Rp 10,91 triliun di 2011. Divisi distribusi dan logistik secara volume menyumbang paling besar sebanyak 33,7% di tahun 2012, terutama melalui bergabungnya PT Abbott sebagai prinsipal baru sejak tahun 2011. Divisi obat resep mencatat pertumbuhan 18,4%, divisi produk kesehatan tumbuh 16,8% terutama melalui minuman merk Hydro Coco dan Original Love Juice. Divisi nutrisi membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 24,5% melalui Kalbe e-store dan perusahaan patungan PT Kalbe Milko Indonesia. r Kalbe Farma (KLBF) menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 15-17% dari realisasi tahun lalu senilai Rp 1,73 triliun, sedangkan kenaikan pendapatan diharapkan sebesar 15-18% dari realisasi tahun lalu Rp 13,64 triliun. Pertumbuhan kinerja keuangan akan didukung pertumbuhan volume penjualan dan akuisisi produk dan perusahaan. Kenaikan penjualan juga akan didukung peningkatan penetrasi pemasaran di ASEAN, seperti Filipina, Vietnam dan Myanmar. Saat ini, kontribusi ekspor sekitar 4%. Dalam waktu 5 tahun, diharapkan kontribusi ekspor 7-8%. r Kalbe Farma (KLBF) menganggarkan belanja modal sekitar Rp 1-1,5 triliun sepanjang 2013. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai investasi distribusi produk, pabrik obat dan produk minuman bernutrisi. Perseroan berencana menggunakan sekitar 30% capex untuk membiayai peningkatan kapasitas produksi obat resep, seperti Cefspan, Brainact, Broadcel. Perseroan juga berniat menggunakan sekitar 30% capex untuk investasi distribusi produk, pabrik obat bebas dan minuman seperti Mixagrip, Woods, Promag, dan Komix berkisar 20%. Sedangkan sisanya untuk penambahan kapasitas produksi susu nutrisi, seperti Milan, Prenagen, Diabetasol. r Kalbe Farma (KLBF) membatalkan penjualan saham treasuri (treasury stock) sebanyak 7,7% atau setara 780,9 juta saham, karena sudah memasuki masa kadaluarsa. Treasury stock tersebut kadaluarsa pada 2013. Oleh karena itu, perseroan segera meminta persetujuan pemegang saham melalui RUPS untuk membatalkan penjualan saham tersebut.

Related Research

Consumer
KLBF - Stronger growth and margins expansion
Andre Suntono 12 Juli 2023 Lihat Detail
Consumer
KLBF - Terus bertumbuh di kuartal II/2022
Winny Rahardja 05 Agustus 2022 Lihat Detail
Consumer
KLBF - Expects a Brighter 24F, after a weak 23f
Andre Suntono 20 Maret 2024 Lihat Detail