Laba ASII 2017 naik 25% YoY, pendapatan naik 14%
Astra International (ASII) mencatatkan laba bersih Rp 18,88 triliun pada tahun 2017 atau tumbuh 25% YoY dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 15,16 triliun. Pendapatan bersih konsolidasian ASII meningkat 14% YoY menjadi Rp 206,1 triliun dibandingkan tahun 2016. Pendapatan yang lebih tinggi diraih sebagian besar segmen bisnis. Kinerja Grup Astra mendapatkan keuntungan signifikan dari kembalinya profitabilitas Bank Permata (BNLI) dan keuntungan yang lebih tinggi dari bisnis alat berat dan pertambangan yang disebabkan naiknya harga komoditas secara berkelanjutan, yang juga berdampak positif terhadap kinerja usaha divisi agribisnis. Namun kontribusi dari bisnis otomotif menurun akibat meningkatnya persaingan di pasar mobil, yang secara keseluruhan tidak menunjukkan pertumbuhan. Kinerja operasional bisnis sepeda motor cukup stabil di tengah menurunnya pasar motor secara keseluruhan. Sektor otomotif belum memberikan kontribusi yang maksimal bagi Astra International (ASII). Sektor ini mencatatkan penurunan karena masih melemahnya penjualan kendaraan bermotor. Pada tahun 2017 laba bersih dari divisi otomotif Astra Grup menurun 3% menjadi Rp 8,9 triliun. Kenaikan laba bersih pada bisnis komponen tidak dapat mengimbangi penurunan penjualan mobil dan tekanan diskon yang muncul dari meningkatnya persaingan. Kinerja dari segmen sepeda motor relatif tidak berubah. Penjualan mobil secara nasional sedikit berubah menjadi 1,1 juta unit. Penjualan mobil Astra menurun sebesar 2% menjadi 579.000 unit, dengan pangsa pasar turun dari 55% menjadi 54%. Astra Grup telah meluncurkan 11 model baru dan 11 model revamped sepanjang tahun 2017. Penjualan sepeda motor nasional turun 1% menjadi 5,9 juta unit. Penjualan PT Astra Honda Motor (AHM) bertahan pada 4,4 juta unit, sehingga pangsa pasarnya meningkat dari 74% menjadi 75%. Grup ASII telah meluncurkan 8 model baru dan 18 model revamped sepanjang tahun 2017.