Laba BBNI Q1 2022 naik 63,2% YoY
Per kuartal I-2022 Bank Negara Indonesia (BBNI) membukukan laba bersih sebesar Rp 3,96 triliun atau naik 63,2% YoY. Kenaikan tersebut didorong tingginya transaksi keuangan yang menjadi sumber pertumbuhan Fee Based Income (FBI) sehingga mendorong pertumbuhan laba progresif. Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) kuartal I-2022 tercatat tumbuh 7,3% yoy menjadi Rp 8,5 triliun. Dikatakan bahwa pencapaian pendapatan operasional ini adalah tertinggi dimana lebih tinggi dari pendapatan operasional sebelum pandemi. Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui monitoring, penanganan dan kebijakan yang efektif membuat biaya pencadangan kredit juga turun tajam sebesar 26,1% yoy. Total penyaluran kredit yang disalurkan sepanjang kuartal I-2022 tumbuh 5,8% yoy menjadi Rp 591,68 triliun. Di sisi lain total penghimpunan Dana pihak ketiga (DPK) per kuartal I-2022 tercatat tumbuh 8,4% YoY, dengan rasio dana murah (CASA) meningkat menjadi 69,2% dari periode sama tahun lalu 67,9% sehingga mendorong perbaikan Cost of Fund dari 1,74% pada akhir kuartal pertama 2021 menjadi 1,46% pada kuartal pertama 2022. Sementara rasio loan to deposit (LDR) berada pada 85,02% dan rasio kecukupan modal (CAR) berada pada posisi 19,3%, naik 120 basis poin secara yoy. Untuk tahun ini BBNI fokus memperkuat posisi permodalan dan likuiditas. Tentunya kondisi likuiditas dan permodalan ini menjadi pondasi dalam melanjutkan kestabilan kinerja sekaligus menopang pertumbuhan bisnis lebih positif.