Kembali
PTBA - Tambang Batubara Bukit Asam

Pendapatan PTBA 1H13 Rp 5,43 triliun turun 6% YoY, volume penjualan naik 20%, akan kembangkan PLTU d

Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) berencana mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), tambang dan pasokan batubara di Myanmar dan Vietnam. Pada tahap pertama perseroan akan mengembangkan pembangkit listrik 2x100 megawatt dan tahap kedua 2x200 megawatt. Perseroan mengucurkan dana untuk PLTU 2x100 megawatt sebesar USD 320 juta. Dana berasal dari pinjaman perbankan dalam negeri atau Myanmar serta internal kas. r Pendapatan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) pada semester I 2013 sebesar Rp 5,43 triliun atau turun 6% YoY. Laba bersih sebesar Rp 0,87 triliun. r Volume penjualan batu bara Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) pada semester I 2013 naik 20% menjadi 8,81 juta ton dibandingkan 7,36 juta ton pada semester I 2012. Sebanyak 53% atau 4,67 juta ton dari volume penjualan itu diekspor, sedangkan 43% sisanya atau 4,14 juta ton untuk pasar domestik. Harga jual domestik rata-rata tertimbang PTBA pada semester I 2013 sebesar Rp 611 ribu per ton atau turun 18% YoY. Sedangkan harga rata-rata ekspor USD 76 per ton atau turun 18,7% YoY. Penurunan harga ini disebabkan antara lain kondisi pasar batubara yang mengalami penurunan indek harga mencapai 20%, basis penjualan ke PT Indonesia Power yang sebelumnya CIF menjadi FOB, serta penetrasi pasar batubara kualitas medium (4.500 cal/kg) yang memberi kontribusi turunnya harga jual rata-rata. PTBA optimis bisa memenuhi target penjualan tahun 2013 sebesar 20,68 juta ton ditopang oleh peningkatan kapasitas angkutan batubara oleh PT Kereta Api Indonesia setelah tambahan armada berupa 230 gerbong batubara baru dan 44 lokomotif mulai beroperasi penuh pada Juli 2013. Pada semester I 2013, realisasi angkutan kereta api dari lokasi tambang di Tanjung Enim menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan Dermaga Kertapati di Palembang sebesar 6,22 juta ton dari 15,69 juta ton target angkutan 2013 atau naik 31,8% dibanding realisasi angkutan tahun 2012 sebesar 11,9 juta ton. r Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) melakukan peningkatan kapasitas Pelabuhan Tarahan dari sebelumnya sekitar 13 juta ton per tahun menjadi 25 juta ton sehingga dapat disandari kapal dengan bobot 150.000 DWT dibanding sebelumnya dengan kapasitas sandar 80.000 DWT. Untuk mendukung kehandalan operasional Pelabuhan, PTBA membangun PLTU 2 x 8 MW miliki sendiri yang saat ini pembangunannya telah mencapai 82% sehingga diharapkan pada triwulan keempat mendatang PTBA sudah bisa mengalihkan pemakaian daya listrik PLN yang digunakan selama ini ke tenaga listrik dari PLTU milik sendiri. Mengejar pertumbuhan produksi PTBA sekitar 50 juta ton pada empat tahun mendatang, PTBA melalui konsorsium anak perusahaan PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR) mempersiapkan pembangunan jalur baru angkutan kereta api dari Tanjung Enim menuju propinsi Lampung dengan kapasitas 25 juta ton per tahun. proyek pembangunan PLTU Banjarsari 2 x 110 MW di Lahat, Sumatera Selatan saat ini progresnya sudah mencapai 52 persen. PTBA juga masuk ke sektor bisnis Coal Bed Methane (CBM) di lokasi tambang PTBA di Tanjung Enim. Saat ini telah memasuki pada tahapan persiapan produksi gas yaitu tahap pengeboran sumur produksi percontohan ke-L, 2 dan 3 sudah diselesaikan dan memasuki tahap penyelesaian sumur produksi percontohan yang ke-4. Wilayah penambangan PTBA di Tanjung Enim memiliki cadangan CBM sebesar 0,8 triliun TCF. Berdasarkan progres saat ini, diharapkan tahun depan sudah mulai berproduksi dengan kapasitas 40 MMSCF per hari, atau setara dengan bahan bakar untuk pembangkit dengan kapasitas 200 MW. r Realisasi proyek jalur kereta api PT Bukit Asam Transpasific Railway (BATR), gabungan Grup Rajawali dan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) terancam mundur. Pasalnya, di tengah situasi ekonomi domestik China yng kurang kondusif, konsorsium perbankan China ynag membiayai proyek ini telah memperketat persy

Related Research

Mining
PTBA - Enjoying the ride
Devi Harjoto 31 Agustus 2022 Lihat Detail
Mining
PTBA - Blessings from tight supply and strong demands
Devi Harjoto, Alfiansyah 15 Juni 2022 Lihat Detail
Mining
PTBA - Expect higher profit in 2H24
Benyamin Mikael 15 Agustus 2024 Lihat Detail