Produksi batubara ADRO capai 28,01 juta ton

Pada semester I-2022 Adaro Energy (ADRO) mencatatkan produksi batubara mencapai 28,01 juta ton naik 6% YoY dari volume produksi pada periode yang sama tahun 2021 yakni 26,49 juta ton. Tercatat penjualan batubara ADRO naik 7% YoY menjadi 27,49 juta ton dari 25,78 juta ton pada periode yang sama tahun lalu. Dikatakan bahwa penjualan domestik mencapai 23% dari total penjualan tersebut dan sisanya merupakan penjualan ekspor ke India naik menjadi 15%, wilayah Asia Timur Laut sebesar 27%, Asia Tenggara sebesar 23%,China sebesar 10%, dan penjualan ke Eropa sebesar 1% dari total penjualan. Sementara produksi batubara selama Q2 2022 tercatat naik 17% QoQ menjadi 15,9 juta ton dari 13,64 juta ton di Q1 2022 dengan total penjualan mencapai 15,3 juta ton, atau naik 27,27% QoQ dari penjualan pada Q1 2022. Untuk tahun 2022 ini ADRO masih mempertahankan target produksi pada kisaran 58 juta ton sampai 60 juta ton batubara dengan perkiraan operasi pengambilan batubara akan meningkat pada Semester II 2022, seiring proyeksi perbaikan cuaca dan peningkatan ketersediaan alat berat. Untuk mengatasi hambatan dalam memperoleh alat berat, salah satu perusahaan anak, yakni PT Saptaindra Sejati (SIS), telah menunjuk satu kontraktor baru yang memiliki kapasitas peralatan untuk membantu pencapaian target produksi PT Adaro Indonesia. Di sisi lain, selama semester I-2022 overburden removal (OB) tercatat turun 11% menjadi 102,07 juta bcm dari tahun lalu sebesar 115,22 juta bcm. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan sebesar 17% pada pengupasan lapisan penutup di tambang perseroan dari periode yang sama tahun lalu. Penurunan pengupasan lapisan penutup menyebabkan nisbah kupas ADRO pada periode ini turun menjadi 3,64x dari sebelumnya 4,35x