PTBA proyek railway ditargetkan beroperasi 2017
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) membutuhkan dana untuk pengembangan proyek dalam 2 tahun ke depan sebesar USD 500 juta. Perseroan berencana menganggarkan dana untuk ekspansi tahun depan sekitar USD 200 juta, sedangkan tahun depan berikutnya, perseroan membutuhkan biaya sebesar USD 300 juta. Opsi pendanaannya yakni rights issue serta obligasi. Perseroan berencana membangun PLTU berkapasitas 2X620 MW dengan investasi sebesar USD 1,5 miliar. Selain itu, PTBA sedang berminat mengikuti tender PLTU mulut tambang Sumsel 9 dan 10 dengan total kapasitas 1.800 MW di Sumatera Selatan. r Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) sepakat memasok batubara ke PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Sumber Segara Primadaya pemilik PLTU Cilacap sebanyak 73,1 juta ton. Batubara yang dikirim ke Pupuk Indonesia 68,6 juta ton, sedangkan Sumber Segara 4,5 juta ton. Perjanjian kerja sama kepada Pupuk Indonesia berlaku untuk masa 30 tahun dengan rata-rata pengiriman sebesar 2,3 juta ton per tahun dengan kandungan 4.650 kcal/kg. Sedangkan pengiriman batubara kepada Sumber Segara hingga akhir Desember 2016, dengan kandungan 4.900 kcal/kg. r Pembangunan jalur baru kereta api yang dibangun anak perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), yaitu PT Bukit Asam Transpacific Railway dari Tanjung Enim menuju propinsi Lampung ditargetkan sudah mulai beroperasi pada tahun 2017 dengan target angkutan 25 juta ton per tahun. Perseroan akan meningkatkan kapasitas Pelabuhan Tarahan dari saat ini 13 juta ton menjadi 25 juta ton per tahun pada tahun 2014, sekaligus peningkatan kepasitas sandarnya, dari sebelumnya kapal 80 ribu DWT menjadi 150 ribu DWT.