PTBA tandatangani kontrak 262,6 juta ton batubara dengan PLN, akan tingkatkan kapasitas angkut keret
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menandatangani Perjanjian Jual-Beli Batubara (PJBB) dengan PT. PLN sebanyak 262,6 juta ton dengan kualitas 4900 kcal/kg, 4700 kcal/kg dan 4200 kcal/kg untuk periode 2010-2030. Dengan mengacu Harga Batubara Acuan (HBA) yang berlaku saat ini dengan kualitas yang sama, maka nilai kontrak PTBA itu sedikitnya mencapai Rp 157 triliun. Pasokan batu bara PTBA itu ditujukan PT. PLN untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar PLTU yang dibangun melalui Proyek Pecepatan Pembangunan PLTU 10.000 MW Tahap I di sejumlah lokasi di pulau Jawa. Jumlah pasokan dari PTBA akan mengalami kenaikan setiap tahunnya sejalan dengan progres pembangunan proyek PLTU 10.000 MW oleh PLN. Jumlah pasokan batubara dari PTBA untuk tahun 2013 disepakati sebesar 2,45 juta ton dan selanjutnya akan meningkat secara bertahap menjadi sebesar 23,4 juta ton per tahun di tahun 2030. Sedang penentuan harganya disepakati tiap tahun dengan mengacu pada harga batubara acuan yang ditetapkan pemerintah dan biaya angkutan kereta api dari lokasi tambang menuju pelabuhan. r Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) tengah menunggu hasil tender PLTU Sumsel 9 dan Sumsel 10 dengan total kapasitas sekitar 1800 MW. Menurut perseroan, itu merupakan peluang bagi PTBA untuk menambah pasokan jangka panjangnya sekitar 8-9 juta ton per tahun. Perseroan juga meningkatkan penjualan di pasar spot, sesuai kondisi pasar yang dapat menguntungkan perusahaan. r PT. Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kapasitas angkut batu bara Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menuju pelabuhan Tarahan mulai tahun 2014 hingga 2029 menjadi 22,7 juta ton. Sedang kapasitas pelabuhan Tarahan untuk batu bara juga ditingkatkan menjadi 25 juta ton per tahun dari 13 juta ton per tahun mulai tahun 2014. Kapasitas sandar dermaga ditingkatkan agar bisa disandari oleh 2 kapal sekaligus masing-masing ukuran Panamax dan ukuran s Capsize berbobot 150.000 DWT dari saat ini sebuah kapal berbobot 80.000 DWT (Panamax). PTBA membangun PLTU 2x8 MW untuk memenuhi kebutuhan listrik sendiri untuk meningkatkan efisiensi dan menjamin operasional pelabuhan Tarahan. PLTU dengan menggunakan fiane coal (batu bara tidak layak jual) itu ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2013. Sedang pembangunan jalur baru angkutan kereta api melalui anak usahanya, PT. Bukit Asam Trans Railway (BATR), dengan kapasitas angkut 25 juta ton per tahun diharapkan dapat beroperasi mulai tahun 2017. BATR juga membangun pelabuhan baru di Lampung dengan kapasitas melalukan batu bara 25 juta ton per tahun.