SIDO targetkan kontribusi ekspor naik jadi 10%, mengalokasikan Rp200 miliar untuk capex
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) berencana memperbesar kontribusi ekspor hingga 10% terhadap total penjualan bersih. Sejauh ini, Sido Muncul telah menjual produk di beberapa negara di Asia, Australia, Amerika, Eropa, dan Afrika. Beberapa negara yang menjadi pasar Sido Muncul, a.l. Malaysia, Korea Selatan, Qatar, Nigeria, Suriname, dan Amerika Serikat. Saat ini kontribusi ekspor baru 2% terhadap penjualan bersih Rp1,65 triliun sepanjang Januari-September 2015. Perseroan akan mempertajam pasar ekspor yang sudah ada ketimbang mencari pasar baru. Pasalnya, saat ini penjualan di negara tujuan masih dilakukan oleh distributor setempat. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) mengalokasikan Rp200 miliar untuk belanja modal (capital expenditure/capex) 2016. Alokasi itu merupakan sisa dana hasil penawaran umum saham perdana yang dilakukan Desember 2013. Dari angka tersebut, sebesar Rp176 miliar di antaranya akan digunakan untuk perluasan fasilitas produksi Sido Muncul dengan menambah 10 jalur mesin baru. Sementara itu, Rp48 miliar akan digunakan untuk penambahan armada distribusi anak usaha PT Muncul Mekar. Sisanya Rp11 miliar digunakan untuk pembangunan teknologi informasi. Khusus tahun ini, perseroan membelanjakan modal Rp175 miliar. Dana itu digunakan a.l. untuk perluasan pabrik ekstraksi PT Semarang Herbal Indo Plant (SHI), anak usaha perseroan, sehingga kapasitas produksi menjadi tiga kali lipat dari kapasitas saat ini 3.750 kg per hari. Proyek itu akan selesai awal 2016. Hasil SHI mencakup ekstraksi daun, bunga, kulit tanaman, akar, benih, dan buah, untuk memasok produk makanan, minuman, farmasi, nutraceutical, kosmetik, dan pertanian.