Back
Megaproyek infrastruktur batubara terintegrasi milik Tambang Batubara Bukit Asam
Megaproyek infrastruktur batubara terintegrasi milik Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) dan Group Rajawali terancam gagal terealisasi akibat komisaris PTBA tidak memberikan izin pengalihan kuasa pertambangan ke anak perusahaan. Akibat tidak diberikan izin tersebut maka persetujuan pendanaan dari China menjadi terganjal. Dikatakan bahwa nilai megaproyek tersebut sebesar USD 1.8 miliar dan dana sebesar USD 300-400 juta yang rencananya untuk dibelanjakan di dalam negeri berpotensi hilang.