JSMR - Blessings from eased restrictions
Laba bersih JSMR naik 142,7% YoY pada 1Q22 menjadi Rp392,8 miliar Kenaikan tarif tol, divestasi dan peningkatan mobiltas menjadi katalis utama Rekomendasi “BUY” dengan target harga Rp4.830 per saham Penurunan beban keuangan mengangkat laba bersih Laba bersih JSMR tumbuh 142,7% YoY pada 1Q22 menjadi Rp392,80 miliar (- 54,6% QoQ). Kenaikan laba bersih YoY JSMR tersebut ditengah penurunan beban keuangan 20,3% YoY pada 1Q22 karena penurunan utang bank. Di sisi lain, net revenue JSMR naik 16,2% YoY pada 1Q22 menjadi Rp3,20 triliun (+10,5% QoQ). Tetapi, GPM JSMR turun dari 60,0% pada 1Q21 menjadi 56,6% pada 1Q22 karena kenaikan beban pokok 25,3% YoY. Adapun, operating margin JSMR juga terkontraksi dari 51,8% pada 1Q21 menjadi 47,8% pada 1Q22 ditengah penambahan beban umum dan administrasi 25,2% YoY dari kenaikan gaji pegawai. Kemudian, JSMR mencatatkan bagian keuntungan JV dan asosiasi Rp46,01 miliar pada 1Q22 dibandingkan dengan bagian kerugian sebesar Rp45,3 miliar. Adapun, pendapatan keuangan JSMR turun signifikan 68,5% YoY pada 1Q22 ditengah penurunan suku bunga deposit. Net gearing JSMR membaik dengan 2,6x pada 1Q22. Ditopang oleh kenaikan volume trafik tol Peningkatan net revenue JSMR pada 1Q22 ditopang oleh kenaikan volume trafik sebesar 14,0% YoY, ditengah kenaikan mobilitas setelah turunnya level PPKM. Dari segi pendapatan, tol Cikampek-Padalarang yang tumbuh 15,5% YoY mendorong pertumbuhan pendapatan tol JSMR, disusul oleh tol Jagorawi dan Balikpapan-Samarinda dengan pertumbuhan masing-masing 13,9% YoY dan 124,6% YoY. Dari segi kontribusi, tol Jakarta-Cikampek masih contributor terbesar dengan 11,4% pada 1Q22 dibandingkan dengan 13,1% pada 1Q21. Disusul oleh Cikampek-Padalarang yang berkontribusi 9,47% pada total pendapatan tol JSMR pada 1Q22, atau stabil. Berharap performa positif dari peningkatan mobilitas dan tarif tol Kami mempertahankan proyeksi kami atas pertumbuhan pendapatan JSMR dapat mencapai 5% YoY pada tahun ini, ditengah volume kenaikan mobilitas terutama pada 2Q22 seiring dengan hari raya Idul Fitri. Kemudian, JSMR juga akan menikmati kenaikan pendapatan dari pembukaan tol baru tahun ini yakni Manado-Bitung seksi 2B Danowudu-Bitung juga Serpong-Cinere untuk seksi Pamulang-Cinere. Kami melihat perolehan konsesi JSMR terhadap ruas Gedebage-Tasikmalaya akan prospektif dalam jangka panjang. Adapun, JSMR juga akan diuntungkan oleh adanya rencana kenaikan tol, utamanya di ruasruas yang mempunyai trafik tinggi seperti Tol Dalam Kota, Pd. Aren-Serpong dan Jagorawi. Kami juga memandang positif rencana JSMR untuk melakukan divestasi 40% untuk MBZ dengan perkiraan nilai Rp4 triliun tahun ini. Di sisi lain, kami memandang resiko utama bagi JSMR yakni kenaikan suku bunga dapat berdampak terhadap kenaikan beban bunga dan laba bersih. Rekomendasi “BUY”, dukungan pemerintah pada infrastruktur konektivitas Kami merekomendasikan “BUY” JSMR dengan target harga Rp4.830 per saham, yang merefleksikan valuasi 2022 PE 15,35x. Kami memperkirakan sentimen positif JSMR akan berasal dari 1) normalisasi mobilitas masyarakat; 2) proyek tol JSMR yang masuk ke dalam PSN dan menjadi prioritas pemerintah; 3) penguasaan jalan tol dengan share yang tertinggi; 4) kenaikan tariff tol secara berkala; 5) pembentukan INA dan 6) rencana divestasi. Adapun, yang dapat membatasi kinerja JSMR antara lain, antara lain 1) potensi pembatasan mobilitas; 2) leverage ratio yang relative tinggi juga resiko peningkatan utang dan beban keuangan akibat utang ditengah banyaknya proyek jalan tol JSMR seiring potensi kenaikan suku bunga; dan 3) pengurangan penggunaan kendaraan pribadi.
Unduh