Kembali
Media

MNCN - Stepping into burgeoning digital ads

Devi Harjoto, Alfiansyah 23 Juni 2022

Laba bersih MNCN naik 55,1% YoY pada 1Q22 menjadi Rp619,1 miliar Pertumbuhan iklan digital menjadi sumber pertumbuhan baru Rekomendasi “BUY” dengan target harga Rp1.295 per saham Margin terkontraksi ditengah pertumbuhan laba bersih Laba bersih MNCN tumbuh 55,1% YoY pada 1Q22 menjadi Rp619,11 miliar (- 10,9% QoQ). Adapun, pendapatan pada 1Q22 naik 21,7% YoY pada 1Q22 menjadi Rp2,61 triliun (+2,2% QoQ). Tetapi, GPM MNCN turun dari 61,9% pada 1Q21 menjadi 59,1% pada 1Q22 ditengah kenaikan beban langsung 30,8% YoY dari program dan konten. Kemudian, beban umum dan administrasi MNCN naik 15,8% YoY pada 1Q22 terutama dari kenaikan depresiasi dan amortisasi. Sehingga, margin operasional MNCN turun dari 37,6% pada 1Q21 menjadi 36,0% pada 1Q22. Sementara itu, MNCN membukukan penurunan beban keuangan 59,9% YoY pada 1Q22 menjadi Rp47,4 miliar. Kemudian, kerugian kurs pun berkurang dari Rp147,32 miliar pada 1Q21 menjadi Rp8,81 miliar pada 1Q22. Net gearing MNCN membaik dengan 0,09x pada 1Q22. Iklan non-digital menjadi mesin pertumbuhan Pertumbuhan pendapatan MNCN pada 1Q22 didorong oleh pendapatan iklan yang naik 25% YoY pada 1Q22 menjadi Rp1,96 triliun, terutama dari iklan digital yang tumbuh 102,1% YoY, seiring dengan pertumbuhan dari portfolio digital MNCN. Kontribusi iklan digital mencapai 22,2% pada 1Q22, dibandingkan 13,7% tahun lalu. Sedangkan, iklan non-digital hanya tumbuh 6,3% YoY pada 1Q22. Akan tetapi, kontribusi iklan non-digital masih yang terbesar dengan 59,0% pada 1Q22 tetapi turun dari 69,2% pada 1Q21. Akan tetapi, margin dari segmen periklanan menurun dari 66,8% pada 1Q21 menjadi 63,5% pada 1Q22. Sementara itu, margin dari segmen konten juga turun dari 29,6% pada 1Q21 menjadi 27,0% pada 1Q22. Kontribusinya juga menurun dari 16,1% pada 1Q21 menjadi 13,7% pada 1Q22. Fokus pada pertumbuhan digital sebagai masa depan Kami memperkirakan pendapatan MNCN dapat bertumbuh 5% YoY pada tahun ini, terutama didorong oleh pertumbuhan iklan digital, yang juga dapat mencapai 30%. Kami melihat iklan digital akan terus menjadi mesin pertumbuhan bagi MNCN, dengan peningkatan portfolio portal dan aplikasi digital juga kenaikan jumlah MAU terutama untuk RCTI+. Management menargetkan market share RCTI+ untuk AVOD dapat mencapai 18% pada 2024. MNCN juga telah meluncurkan “BuddyKu” sebagai aplikasi news aggregator yang mempunyai keunikan personalisasi topik berita. Adapun, untuk iklan non-digital, kami memperkirakan pertumbuhannya akan cenderung stabil pada 2022, ditengah dominasi MNCN untuk tayanangan prime time, terutama untuk sinetron “Ikatan Cinta”. Selain itu, kami memandang perekonomian yang membaik dapat mendorong FMCG dan juga Unicorn untuk belanja iklan FTA. Sehingga, audience share untuk group MNCN kami perkirakan akan tetap stabil dikisaran 51-52% pada tahun ini. Rekomendasi BUY ditengah dominasi audience share Kami merekomendasikan BUY dengan target harga Rp1.295 per saham, yang merefleksikan valuasi 2022 PE pada 4,86x. Adapun, pertimbangan atas rekomendasi kami yakni 1) audience share yang kuat untuk MNC Group; 2) pertumbuhan pendapatan iklan dari segmen digital yang signifikan dari pertumbuhan aplikasi RCTI+ dan Vision+ portfolio yang luas untuk kanal digital lainnya; 3) perekonomian dan kepercayaan konsumen yang meningkat dapat mendorong belanja iklan TV dan 4) neraca yang kuat. Namun, kami menilai adanya resiko atas rekomendasi kami yakni 1) penurunan pendapatan iklan FTA ditengah ketidakpastian ekonomi yang tinggi; 2) peningkatan biaya produksi konten; 3) persaingan dengan layanan streaming digital lain dan stasiun TV lainnya setelah perpindahan ke digital.

Unduh

Related Article

MNCN - Media Nusantara Citra
MNCN peroleh pendapatan Rp 4,4 triliun
Lihat Detail
MNCN - Media Nusantara Citra
MNCN targetkan pertumbuhan pendapatan iklan kreatif 50%
21 Mei 2019 Lihat Detail
MNCN - Media Nusantara Citra
MNCN membukukan penurunan laba sebesar 28,42% YoY hingga Juni 20...
03 Agustus 2015 Lihat Detail