BJTM - Pinning hopes on economic recovery
Laba bersih BJTM naik 1,2% YoY pada 1Q22 menjadi Rp454 miliar Pertumbuhan kredit diperkirakan dapat mencapai 5,5% YoY pada 2022 Rekomendasikan “BUY” dengan target Rp910 per saham Performa laba bersih yang flattish ditengah kenaikan beban operasional Laba bersih BJTM meningkat 1,22% YoY pada 1Q22 menjadi Rp454 miliar. Peningkatan laba bersih BJTM ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih 11,6% YoY pada 1Q22 menjadi Rp1,21 triliun ditengah penurunan beban bunga 5,3% YoY dengan CoF menurun 2,7% pada 1Q21 menjadi 2,2% pada 1Q22. Sedangkan, pendapatan bunga meningkat 6,3% YoY pada 1Q22. Akan tetapi, NIM cenderung stabil mencapai 5,1% pada 1Q22. Kemudian, beban operasional meningkat 26,6% YoY pada 1Q22 dengan Rp634 miliar, sehingga CIR juga naik dari 41,6% pada 1Q21 menjadi 47,2%. PPOP meningkat tipis 1,3% YoY pada 1Q22 menjadi Rp717 miliar. Sedangkan, credit cost menurun menjadi 1,10% pada 1Q22 dari 1,2% pada 1Q21. Kendati demikian, coverage ratio naik dari 88,7% pada 1Q21 menjadi 96,4% pada 1Q22. Pertumbuhan kredit melambat BJTM berhasil menaikkan pertumbuhan kredit 1,4% YoY pada 1Q22 menjadi Rp42,31 triliun, ditopang oleh segmen konsumer oleh kredit multi-purpose, dan SME dari kredit KUR. Dari segi kualitas kredit, NPL BJTM meningkat dari 4,2% pada 1Q21 menjadi 4,8% pada 1Q22. Sedangkan, LAR menurun dari 7,4% pada 1Q21 menjadi 7,2% pada 1Q22. Adapun, jumlah kredit yang direstrukturisasi mencapai Rp3,7 triliun atau mencapai 8,8% terhadap kredit BJTM, terutama dari segmen komersial. Tetapi, restrukturisasi kredit meningkat 16,5% QoQ. Sedangkan, DPK bertumbuh 20,1% YoY pada 1Q22 menjadi Rp91,4 triliun. CASA sedikit menurun dari 56,6% pada 1Q21 menjadi 55,0% pada 1Q22. Adapun, LDR turun dari 54,9% pada 1Q21 menjadi 46,3% pada 1Q22. Dari segi permodalan, CAR kokoh dengan 23,7% pada 1Q22. Fokus pada pertumbuhan yang sustainable dengan menjaga kualitas aset Kami mempertahankan proyeksi pertumbuhan kredit BJTM berada pada 5-6% YoY pada 2022, terutama akan difokuskan pada segmen consumer untuk multipurpose. Akan tetapi, kami memperkirakan NPL dapat berada pada 4% pada tahun ini, atau menurun ditengah perbaikan ekonomi. Selanjutnya, DPK diperkirakan dapat tumbuh 9-10% YoY ditengah likuiditas yang masih melimpah, dan upaya digitalisasi BJTM untuk mendorong transaksi non-cash dengan optimalisasi mobile dan internet banking juga dengan bekerja sama dengan pihak ketiga. Dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan kredit yang cukup konservatif tahun ini dan likuiditas yang longar setidaknya hingga 1H22, kami memperkirakan LDR dapat bertahan pada 55% tahun ini. Ditengah suku bunga yang masih rendah, sehingga mendorong efisiensi, NIM diperkirakan akan cenderung stabil pada 5,1-5,2% tahun ini. Rekomendasikan BUY ditengah valuasi dan dividen yang menarik Kami merekomendasikan “BUY” BJTM dengan target harga Rp910 per saham yang merefleksikan valuasi 2022E PBV 0,96x dan PE 6,85x, yang kami nilai cukup atraktif. Rekomendasi kami didasari atas 1) pemulihan ekonomi yang terus berjalan 2) potensi kredit yang rendah resiko terutama untuk segmen multipurpose dengan kontribusi 50% dari portofolio BJTM; 3) likuiditas yang longgar dan NIM yang terjaga ditengah digitalisasi untuk mendorong dana murah, efisiensi beban operasional dan CoF yang melandai; dan 5) dividen tahunan yang secara historical menarik. Namun, kami mencatat resiko utama dari rekomendasi kami yakni 1) pemburukan kualitas aset terutama untuk kredit komersial dan SME; 2) pertumbuhan kredit yang lebih lambat dibandingkan proyeksi.
Unduh