CIMB (YU) Recommend Maintain UNDERPERFORM TLKM - TP 7400
Sektor Telekomunikasi r CIMB (YU) mempertahankan rekomendasi UNDERPERFORM untuk SingTel dan menyarankan agar investor untuk menjual saham pada penguatan harga yang diperkirakan akan terjadi karena pemberitaan Telkom Indonesia berencana membeli 35% saham Telkomsel milik SingTel. Jika akuisisi ini terjadi, YU percaya SingTel akan mengembalikan keuntungan kepada pemegang saham. r Menteri BUMN telah meminta Telkom Indonesia untuk membeli 35% saham Telkomsel milik SingTel. Menteri Mustafa Abubakar menyatakan akuisisi ini akan memperkuat posisi Telkom, namun menambahkan bahwa butuh waktu bagi perseroan untuk melakukan pembelian kembali, namun tidak menyebutkan batasan waktu. r Pemberitaan ini mengejutkan YU meskipun kabar burung telah beredar. Kemauan pemerintah untuk mengincar Telkomsel agak membingungkan. Hal ini terjadi setelah ST Telemedia, salah satu perusahaan milik pemerintah Singapura, menjual saham di Indosat setelah pemerintah memberlakukan fixing prices untuk Indosat dan Telkomsel. YU memperkirakan rencana Telkom untuk membeli 100% saham Telkomsel terkait dengan keengganan SingTel untuk menjual menaranya kepada Telkom. Telkom berniat menggabungkan menara-menaranya di bawah Daya Mitra lalu kemudian mencatatkan saham perseroan. Mengambil alih Telkomsel akan memuluskan rencana ini. r Menurut YU, berita ini berdampak negatif bagi Telkom karena SingTel tidak akan melepas saham di harga murah. Untuk itu pemerintah kemungkinan akan mencari cara untuk membuat Singtel atau pemerintah Singapore untuk menjual saham tersebut. Pembelian saham ini dapat menghabiskan dana Telkomsel sebesar Rp 10 tr (USD 1.25 milyar), melemahkan neraca hingga 0.2x hutang bersih/EBITDA dan kemungkinan mempengaruhi proses buyback saham. r Berita ini positif bagi pemegang saham SingTel karena hasil penjualan kemungkinan akan dikembalikan kepada mereka. Dengan asumsi harga akuisisi sebesar USD 8.5 milyar atau USD 10.1 milyar, maka penjualan ini akan menghasilkan (USD 8.4 milyar) atau SGD 70/saham SingTel. Telkomsel bukanlah pendorong pertumbuhan karena pasar telekomunikasi Indonesia telah mencapai titik jenuh, sehingga kehilangan pangsa pasar. Namun demikian hal ini akan menjadi transaksi yang panjang karena harga akan menjadi pertimbangan utama. r SingTel terus menghadapi gangguan karena persaingan di Australia, tekanan margin di Singapura dan penurunan di India. Telkom tetap memperoleh rekomendasi Underperform dan target harga Rp 7,400 karena akuisisi akan menghabiskan dana tunai. r YU percaya prospek Telkom tetap akan buruk karena penurunan pendapatan fixed-line dan berkurangnya kinerja Telkomsel karena industri yang jatuh tempo dan hilangnya pangsa pasar Telkomsel. Axiata masih menjadi pilihan utama YU pada wilayah regional