Kembali
Infrastructure & Construction

PTPP - Better outlook from mega IKN project

Devi Harjoto, Alfiansyah 27 Mei 2022

Laba bersih PTPP berkurang 26,4% YoY pada 1Q22 menjadi Rp28,2 miliar Pembangunan IKN dan divestasi dapat membantu performa tahun ini Rekomendasi “BUY” dengan target harga Rp1.150 per saham Penurunan laba bersih akibat kenaikan beban Laba bersih PTPP pada 1Q22 turun 26,4% YoY menjadi Rp28,2 miliar (-79,4% QoQ). Penurunan laba bersih tersebut ditengah kenaikan beban dan juga kombinasi dari penurunan bagian laba bersih JV 50,2% YoY, kenaikan beban keuangan 19,9% YoY dan pajak final 31,7% YoY. Adapun, pendapatan meningkat 50,8% YoY pada 1Q22 menjadi Rp4,3 triliun (-22,9% QoQ). Tetapi, GPM turun dari 14,3% pada 1Q21 menjadi 12,7% pada 1Q22 ditengah kenaikan beban pokok lebih tinggi 53,5% YoY. Kemudian, beban operasional juga meningkat 8,6% YoY pada 1Q22 dari kenaikan beban pegawai, sehingga margin operasional sedikit berkurang dari 9,4% pada 1Q21 menjadi 9,2% pada 1Q22. Namun, PTPP mencatatkan penurunan impairment loss 24,1% YoY pada 1Q22. Dari segi neraca, net gearing PTPP meningkat menjadi 1,4x pada 1Q22. Perolehan kontrak yang lebih optimistis tahun ini Ditengah mobilitas yang meningkat, proyek yang tertunda tahun lalu dan perbaikan ekonomi, kami memproyeksikan perolehan kontrak baru PTPP dapat mencapai Rp27 triliun pada tahun 2022. Selain itu, kami juga memfaktorisasi potensi proyek baru terutama untuk pembangunan Gedung dan infrastruktur di pembangunan ibukota baru. Adapun, sepanjang 1Q22, proyek baru yang dibukukan oleh PTPP mencapai Rp3,1 triliun. Namun, kami memproyeksi perolehan kontrak baru akan lebih tinggi pada 2Q22 mencapai Rp10 triliun, terutama pada proyek EPC, infrastruktur darat dan air. Adapun, potensi proyek baru PTPP yakni tol Yogyakarta-Bawen, paket proyek di Kawasan Industri Terpadu Batang terutama untuk infrastruktur dan pembangunan pabrik di Kawasan tersebut. Divestasi jadi katalis utama untuk memperbaiki performa Kami memperkirakan perolehan pendapatan PTPP akan tumbuh 20% YoY pada 2022, dengan memfaktorisasi tender yang akan lebih banyak pada tahun ini dan optimisme pemulihan ekonomi. Adapun, PTPP juga akan melanjutkan divestasi terutama untuk divestasi jalan tol, yakni Pandaan-Malang, MedanKualanamu-Tebing Tinggi yang akan dilakukan pada 2Q22. Adapun, selain dari aset jalan tol, PTPP juga membidik divestasi 19 aset property termasuk yang dimiliki oleh anak usaha, salah satunya yakni Grand Kumala Lagoon di Bekasi. Divestasi juga akan dilakukan pada melepas kepemilikan PTPP dan anak usaha di sector property, pembangkit listrik dan minyak bumi. Kami menilai divestasi masih menjadi katalis utama PTPP karena akan berdampak positif terhadap likuiditas, penurunan beban utang dan beban bunga, memperkuat modal dan kesempatan untuk memperbesar kontrak baru dan laba bersih. Rekomendasi BUY, prospek peningkatan kontrak baru Kami merekomendasikan BUY dengan target harga Rp1.150 per saham, yang merefleksikan valuasi PE2022E pada 10,85x. Kami optimistis terhadap performa PTPP tahun ini yang didorong oleh 1) pemulihan ekonomi yang terus berjalan 2) focus pemerintah pada infrastruktur 3) kontinyuitas program asset recycling yang berdampak pada likuiditas, penurunan utang dan beban bunga juga laba bersih; dan 4) potensi dari proyek-proyek strategis nasional yang masih berjalan. Namun, kami menilai adany resiko dari 1) ketidakpastian yang masih tinggidan potensi realokasi anggaran; 2) kenaikan leverage dan beban keuangan; 3) divestasi yang lebih lambat dibandingkan ekspektasi 4) anggaran infrastruktur yang lebih kecil dan 5) kenaikan suku bunga dapat menambah beban keuangan.

Unduh

Related Article

PTPP - PP (Persero)
PLTG yang dibangun PTPP diharapkan beroperasi pada akhir 2015
13 November 2015 Lihat Detail
PTPP - PP (Persero)
PTPP ikuti tender proyek di Malaysia dan Filipina
09 Juli 2019 Lihat Detail
PTPP - PP (Persero)
PTPP akuisisi kilang minyak di Sulawesi
08 Agustus 2017 Lihat Detail