ANTM butuh Rp 3,5 triliun untuk ekspansi smelter di Pomalaa
Aneka Tambang (ANTM) membutuhkan dana sekitar Rp 3,5 triliun untuk ekspansi smelter di Pomala, Sulawesi Tenggara. Kapasitas smelter nikel yang sedang dibangun mencapai 13.500 ton per tahun dan uang hasil ekspor bisa dipergunakan untuk menambah kapasitas hingga dua kali lipat. Potensi penjualan bijih nikel ke luar negeri, bisa mencapai 15 juta ton per tahun. Terdapat 5 juta ton bijih nikel milik Antam yang terongk karena tidak bisa dijual. Bijih nikel ini berkadar rendah atau hanya 1,3%-1,5%. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 6/2017 menetapkan ekspor mineral hanya untuk pengusaha yang berkomitmen membangun fasilitas penlahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri. Kementerian ESDM akan mencabut surat rekomendasi ekspor jika realisasi pembangunan smelter tidak mencapai 90% dari target yang diusulkan perusahaan.