BBCA bukukan pertumbuhan laba 2019 10,5% YoY, Kredit naik 9,5% YoY

Bank Central Asia (BBCA) membukukan laba bersih tahun 2019 sebesar Rp28,5 triliun atau tumbuh 10,5% YoY. Kenaikan laba bersih tersebut ditopang pertumbuhan laba operasional sebesar 13,6% menjadi Rp 71,6 triliun, didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 12,1% menjadi Rp 50,8 triliun dan pertumbuhan pendapatan operasional lainnya sebesar 17,5% menjadi Rp20,8 triliun. Sedangkan di sisi biaya, beban operasional meningkat 11,2% menjadi Rp30,7 triliun, sehingga rasio cost to income (CIR) tercatat sebesar 43,7%, turun dari tahun 2018 yang sebesar 44,3%. Rasio kecukupan modal (CAR) BBCA terjaga di level 23,8% Bank Central Asia (BBCA) membukukan pertumbuhan kredit selama tahun 2019 sebesar 9,5% dengan total nilai Rp603,74 triliun. Pertumbuhan tersebut didukung oleh segmen bisnis, termasuk kredit korporasi yang tumbuh 11,1% menjadi Rp236,9 triliun dan peningkatan kredit komersial & SME sebesar 12,0% menjadi Rp202,9 triliun. Tercatat kredit konsumer tumbuh 4,3% menjadi Rp158,3 triliun, di mana segmen KPR tumbuh 6,5% menjadi Rp93,7 triliun, KKB turun 1,1% menjadi Rp47,6 triliun, dan outstanding kartu kredit tumbuh 9,4% menjadi Rp14,1 triliun. Pada periode yang sama, pembiayaan syariah tumbuh 15,2% menjadi Rp5,6 triliun. Rasio NPL tercatat pada level 1,3%, turun dibandingkan 1,4% pada tahun sebelumnya. Total dana pihak ketiga (DPK) tahun 2019 tercatat tumbuh sebesar 11,0% menjadi Rp704,8 triliun. Porsi CASA tercatat naik sebesar 9,9%, menjadi Rp532,0 triliun dan berkontribusi sebesar 75,5% dari total DPK. Jumlah rekening dana pihak ketiga naik 14,2% hampir mencapai 22 juta rekening pada akhir 2019. Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) tercatat pada level yang sehat yaitu 80,5%.