BBNI salurkan kredit ¥700 juta kepada Banshu Electronic
Bank Negara Indonesia (BBNI) telah mnyalurkan kredit sebesar ¥700 juta kepada Banshu Electric Indonesia. Kredit ini akan dipergunakan sebagai modal kerja dan mendukung kegiatan ekspor Banshu Electric. Skema kredit ini menggunakan pola penjaminan berupa Standby Letter of Credit (SBLC) dari induk usaha yang berada di Jepang dan diterbitkan oleh bank rekanan BNI di Jepang. Dengan pola ini, maka assesment risiko juga ditekankan kepada Counterparty, bukan ditekankan pada calon debiturnya. Pola ini juga memberikan alternatif jaminan yang semula berupa fixed asset menjadi jaminan dari perbankan Jepang berupa SBLC. Pinjaman dalam bentuk Yen ini dimungkinkan dengan adanya dukungan dari Cabang BNI yang berada di Tokyo, Jepang dan juga dari bank rekanan BBNI di Jepang yaitu The Hyakujushi Bank Ltd., sehingga BNI dapat memberikan pinjaman Yen dengan bunga yang kompetitif. BBNI hanya memberlakukan syarat 1 tahun untuk laporan keuangan perusahaan dan jaminan SBLC dari bank yang berada di Jepang dan bank tersebut haruslah telah bekerjasama dengan BBNI. Dengan kemudahan tersebut maka dimungkinkan bagi perusahaan Jepang yang baru beroperasi minimal 1 (satu) tahun untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan. Banshu Electric Indonesia merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) asal Jepang joint venture dengan perusahaan lokal indonesia yang memproduksi spare part otomotif wire harness. Dengan penjualan berbasis ekspor sebesar 43%, BBNI berkomitmen untuk dapat mendukung perusahaan-perusahaan lokal yang berbasis ekspor. Adapun nilai ekspor Banshu pada 2017 sebesar USD 30 juta.