BMRI targetkan salurkan KPR tahun 2016 tumbuh 5-8%
Bank Mandiri (BMRI) mengkaji rencana penurunan suku bunga kredit. Perseroan akan berusaha untuk memangkas suku bunga kredit pada bisnis konsumer. Pada tahap awal bank Mandiri akan menurunkan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB). Penurunan bunga KPR sekitar 0,10%-0,25%. Penurunan bunga kredit ini akan berlangsung setelah bunga simpanan turun sekitar 1-2 bulan mendatang. Setelah bunga simpanan turun, maka biaya dana atau cost of fund akan ikut menyusut. Saat ini bank Mandiri menawarkan bunga KPR sekitar 9,75% fix 5 tahun untuk KPR promo, dan bunga KPR 10%-11% untuk KPR tanpa promo. Sedangkan tingkat bunga mengambang atau floating rate berkisar 12%-13%. Selanjutnya bank Mandiri akan memangkas suku bunga KKB. Bank Mandiri (BMRI) menargetkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) tahun 2016 tumbuh 5%-8% dari realisasi KPR tahun 2015 yang sebesar Rp 30,5 triliun. Pencapaian tersebut akan didorong dari optimalisasi nasabah existing yang ada di Bank Mandiri. Perseroan memiliki basis nasabah yang cukup besar untuk digarap, seperti nasabah prioritas dan karyawan Bank Mandiri. Saat ini jumlah nasabah prioritas Bank Mandiri mencapai 60.000 orang dan jumlah karyawan 35.000 orang. Untuk menptimalisasi nasabah existing tersebut, Bank Mandiri akan bekerja sama dengan 300 pengembang dan agen properti unggulan rekanan supaya bisa menawarkan produk-produk terbaik. Dalam meningkatkan penyaluran KPR tersebut, Bank Mandiri tidak hanya menyasar segmen rumah pertama, namun juga rumah kedua. Saat ini porsi KPR rumah kedua Bank Mandiri adalah 35%, sedangkan sisanya disalurkan untuk KPR rumah pertama. Perseroan berharap penyaluran KPR tersebut bisa meningkat hingga mencapai Rp 80-100 triliun pada tahun 2020. Peningkatan penyaluran KPR ini diharapkan juga bisa memperbesar pangsa pasar KPR Bank Mandiri yang saat ini berada di angka 11%.