Back
TLKM - Telekomunikasi Indonesia (Persero)

CIMB (YU) Recommend UNDERPERFORM TLKM (Downgrade from Neutral) - TP 7400 (Downgrade from 8900)

CIMB (YU) melakukan downgrade rekomendasi Telkom Indonesia menjadi Underperform dari Neutral dan memangkas target harga dari Rp 8,900 menjadi Rp 7,400 dan perkiraan laba bersih inti FY11-13 sebesar 14%-16%. Hal ini karena : 1)hasil 1Q11 yang lebih rendah dari perkiraan dan indikasi yang mengecewakan; 2) kurangnya inisiatif pengelolaan modal untuk optimalisasi neraca; 3) rencana untuk berinvestasi di Kamboja sehingga menggangu operasional domestik, dan 4) penurunan keuntungan Flexi. r Telkom memperkirakan bahwa pendapatan grup ini akan mengalami kenaikan 5%-6% YoY pada 2011 sementara pertumbuhan Telkomsel mencapai 7%. Hal ini mengindikasikan pendapatan non – seluler akan mengalami pertumbuhan 1%-2% YoY yang menurut YU hampir tidak mungkin dicapai mengingat perseroan mengalami penurunan pada beberapa kuartal terakhir. r Pertumbuhan pendapatan grup pada 1Q11 hanya sebesar 2% YoY menunjukkan bahwa pendapatan pada beberapa kuartal berikutnya harus mengalami perbaikan 6%-7% YoY yang menurut YU terlalu tinggi. Sama dengan pesaingnya, Telkomsel berencana berfokus pada pendapatan data untuk mendorong pendapatan. r Perseroan juga memperkirakan margin EBITDA mengalami penurunan 2% pts, sebagian karena provisi bagi pengurangan pegawai, kenaikan biaya pemasaran karena persaingan ketat, dan kenaikan biaya operasional karena ekspansi jaringan. Hal ini kontras dengan perkiraan kompetitor flat hingga kenaikan margin, biaya spektrum flat YoY dan berkurangny kompetisi. r Telkom tetap sangat konservatif dalam hal manajemen modal. Pembayaran dividen tetap sama meskipun gearing neraca mengalami penurunan sementara skema buyback saham belum pernah mencapai target di masa yang lalu. Telkom berencana menyediakan dana Rp 2 triliun atau 3.3% dari saham free float untuk program pembelian saham dimana akan dilakukan RUPSLB pada 19 Mei. r Telkom masih dalam pembicaraan untuk mengakuisisi sektor telekomunikasi di Kamboja, dimana pasarnya kecil dan persaingannya tinggi. r Flexi memberikan telpon gratis untuk panggilan ke jaringan yang sama di Jabotabek untuk bersaing dengan BTEL dan operator seluler dari Feb 11 – Des 11. YU juga memahami dari pembicaraan awal dengan manajemen bahwa kemungkinan flexi akan melakukan merger dengan Btel semakin kecil karena besarnya penolakan politik terhadap rencana tersebut. r Satu-satunya hasil positif dari konferensi adalah kenaikan biaya depresiasi tahunan sebesar Rp 1 triliun (5% laba bersih) setelah berakhirnya skema kemitraan. Namun hal ini dapat tertutupi oleh sebagian biaya pensiun karyawan sebesar Rp 500-600 milyar tahun ini. r YU memangkas laba bersih inti FY11-13 sebesar 14%-16% setelah memangkas perkiraan pendapatan dan margin EBITDA. Saat ini YU memperkirakan pendapatan FY11 mengalami perbaikan sebesar 4% dari sebelumnya 9% di bawah indikasi perseroan sebesar 5-6% karena perseroan lebih berhati – hati terhadap divisi non – mobile. YU juga memangkas asumsi margin EBITDA sebesar 1%-2% untuk merefleksikan indikasi perseroan

Related Research

Telecommunication & Tower
TLKM - One step ahead towards convergence
Devi Harjoto 03 April 2023 See Detail
Telecommunication & Tower
TLKM - Reinforcing grand strategy
Devi Harjoto 12 September 2023 See Detail
Telecommunication & Tower
TLKM - 4Q24F still growing, but ‘25F forecast lowered
Steven Gunawan 25 March 2025 See Detail