Back
TLKM - Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Credit Suisse (CS) Recommend Maintain NEUTRAL TLKM - TP 9000 (Upgrade from 8700)

Anak usaha Telkom, Telkomsel menunjukkan pemulihan yang terus berlanjut pada 3Q09 dengan pendapatan mengalami kenaikan 7.4% QoQ dan EBITDA mengalami kenaikan 6.4% QoQ. Credit Suisse (CS) melakukan revisi pendapatan Telkomsel FY09 dan perkiraan EBITDA masing – masing sebesar 1.7% dan 5.3%, meskipun beban depresiasi masih mempengaruhi laba. r Sebaliknya kinerja operasional saluran tetap (fixed line) terus melemah karena kanibalisasi berkelanjutan pada sambungan lokal dan jarak jauh (oleh seluler). CS memperkirakan trend ini akan berlanjut dan CS menurunan perkiraan pendapatan saluran tetap (fixed line) dan EBITDA FY09 masing – masing 2.5% and 4.5%. r Secara keseluruhan CS menaikkan perkiraan pendapatan konsolidasi FY09, EBITDA, dan laba bersih masing – masing menjadi 0.2%, 2.5% and 2.2% dan target harga berdasar DCF naik 3.4% dari Rp 8,700 menjadi Rp 9,000. r Pemulihan seluler yang terus berlanjut seharusnya memberikan dukungan bagi saham Telkom, namun kekurangan manajemen modal aktif dan penurunan saluran tetap (fixed line)yang terus membebani, mendorong CS memberikan rekomendasi NEUTRAL. r Pemulihan pendapatan yang didorong seluer, perkiraan dinaikkan Anak usaha Telkom, Telkomsel (tidak listing) menunjukkan pemulihan yang terus berlanjut, dengan pendapatan mengalami kenaikan 7.4% QoQ. Ini didorong oleh kenaikan rata-rata basis pelanggan sebesar 5.2% QoQ, bersama dengan kenaikan ARPU sebesar 2.1%. Poin harga berlawanan dengan sektor yang telah meningkat sejak 4Q08, ketika pangsa pasar EXCL memfokuskan kembali dari mengejar penambahan kotor dan memaksimalkan pendapatan ke depan dari basis pelanggannya yang telah ada. Excelcom telah menaikkan standar tarif hingga 2 kali, dari Rp 10/detik menjadi Rp 15/detik pada Januari 2009 dan menjadi Rp 20/detik pada Agustus 2009. Perbaikan signifikan ini dalam latar belakang kompetitif telah membalikkan percaya diri Telkomsel menjadi kenaikan poin harga. Paket waktu bicara On-net (on-net talk time) “Talk Mania” dipangkas dari 1.5 jam menjadi 1 jam pada 9 Juni 2009 dan poin harga pada merk Simpati secara efektif naik dengan memperkenalkan pengisian blok Rp 90/6 detik, dibanding pengisian Rp 15/detik, di luar Jawa dari Juni 2009 dan nasional pada Agustus 2009. Ini kemudian dipindah menjadi blok 10 detik pada September 2009. Perubahan-perubahan ini membantu mendorong kenaikan pendapatan per menit (RPM) Telkomsel sebesar 12.7% QoQ dari Rp 224/menit pada 2Q09 menjadi Rp 253/menit pada 3Q09. r Kembalinya pertumbuhan penjualan, dikombinasikan dengan kontrol biaya yang ketat berarti bahwa gearing operasional mulai berjalan lagi dalam Telkomsel. Sementara margin EBITDA turun 0.6 pp QoQ (biaya operasi dan pemeliharaan secara aktual turun 12.9% QoQ pada 2Q09), pencapaian margin EBITDA 63.6% masih 8.8 pp lebih tinggi dari pada pencapaian 54.8% pada puncak perang harga di 3Q08. r Sementara CS menaikkan perkiraannya untuk Telkomsel, terutama pada margin, pada September, revisi CS tidak cukup berjalan jauh. CS sekarang menaikkan perkiraan pendapatan dan EBITDA FY09 masing-masing 1.7% dan 5.3%, meski dampak pendapatan diturunkan 7.4% sehubungan dengan revisi biaya depresiasi. Perkiraan CS atas pendapatan FY10 dan EBITDA telah direvisi naik (dinaikkan) sekitar 4.9% dan 8.6%. CS juga menaikkan perkiraan capex FY10 sekitar 18.6% menjadi Rp 12.5 triliun. r Sebaliknya, kinerja operasi fixed line berlanjut menjadi relatif lemah. Secara keseluruhan pendapatan fixed line turun 5.7% QoQ dan 3.6% YoY. Pendapatan suara tradisional berlanjut turun dan pendapatan interkoneksi turun 2.5% QoQ dan 17.8% YoY karena kenaikan jumlah kepadatan beralih ke jaringan seluler yang menawarkan on-net pricing di seluruh Indonesia. CS memperkirakan ini terjadi selama beberapa waktu dan tren tampaknya berlanjut. Kunci pendorong kelangsungan pertumbuhan fixed line masih dari jasa ADSL “Speedy”, yang memberikan pertumbuhan pendapatan 18.4% QoQ dan pertumbuhan pendapatan YoY tam

Related Research

Telecommunication & Tower
TLKM - Cost-optimization unlocks profit potential
Steven Gunawan 23 July 2024 See Detail
Telecommunication & Tower
TLKM - One step ahead towards convergence
Devi Harjoto 03 April 2023 See Detail
Telecommunication & Tower
TLKM - Reinforcing grand strategy
Devi Harjoto 12 September 2023 See Detail