BJBR - Expecting higher loan growth
Laba bersih BJBR tumbuh 23,2% YoY pada 1Q22 menjadi Rp593 miliar Pertumbuhan kredit BJBR diproyeksi dapat tumbuh 9-10% YoY tahun 2022 Rekomendasi “BUY” ditengah performa yang melebihi industry Performa baik ditengah penurnan beban bunga Laba bersih BJBR tumbuh 23,2% YoY pada 1Q22 menjadi Rp593 miliar. Pertumbuhan laba bersih utamanya ditopang oleh penurunan beban bunga 16,3% YoY, dengan CoF menurun dari 4,1% pada 1Q21 menjadi 3,0% pada 1Q22. Kemudian, pendapatan bunga cenderung flattish, hanya meningkat 0,4% YoY pada 1Q22. Namun, pendapatan bunga bersih menjadi meningkat 13,7% YoY pada 1Q22 menjadi Rp2,02 triliun, dengan NIM naik dari 5,5% padad 1Q21 menjadi 5,7%. Adapun, fee-based income meningkat 43,7% YoY pada 1Q22. Kemudian, beban operasional juga tumbuh 13,4% YoY pada 1Q22, kendati CIR menurun dari 67,1% pada 1Q21 menjadi 65,1%. PPOP tumbuh 25,4% YoY pada 1Q22 menjadi Rp893 miliar. Sementara itu, provisi naik 22,4% YoY pada 1Q22. Pertumbuhan kredit lebih tinggi dan kualitas aset lebih baik Kredit BJBR naik 8,2% YoY pada 1Q22 menjadi Rp98,2 triliun, ditopang oleh kredit commercial terutama untuk working capital dan consumer yang utamanya disalurkan untuk ASN. Kualitas aset BJBR membaik dengan NPL terus mengalami penurunan dari 1,4% pada 1Q21 menjadi 1,2% pada 1Q22, seiringan perbaikan di berbagai segmen yakni komersial, KPR dan mikro. Tetapi, special mention loan mengalami kenaikan dari 2,3% pada 1Q21 menjadi 2,6% pada 1Q22. Sedangkan, DPK naik 15,9% YoY pada 1Q22 menjadi Rp128,3 triliun pada 1Q22, dengan CASA relative stabil pada 44,9% pada 1Q22 dibandingkan 44,8% pada 1Q21. Dari likuditas, LDR semakin melonggar dari 84,4% pada 1Q21 menjadi 79,2% pada 1Q22. Permodalan, CAR kuat dengan 17,1% pada 1Q22. Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari segmen tradisional Kami memproyeksi pertumbuhan kredit BJBR dapat mencapai 9-10% pada 2022, terutama dari segmen kredit consumer, komersial dan juga mortgage. Kami menilai kualitas aset BJBR akan cukup kokoh pada tahun ini dengan NPL dapat dipertahankan pada 1,3-1,4% pada 2022, mengingat portfolio kredit BJBR yang didominasi segmen beresiko rendah yakni consumer yang utamanya untuk ASN dan pensiunan. BJBR tengah mengembangkan layanan digital loan secara native dan juga partnership dengan fintech lain seperti Amartha, Investree dan Crowde. Akan tetapi, BJBR akan mempertahankan coverage ratio pada kisaran yang konservatif 160% pada tahun ini, menjelang berakhirnya relaksasi OJK. Adapun, DPK juga akan tumbuh 9-10% YoY tahun ini ditengah berlanjutnya adopsi digitalisasi melalui mobile banking dengan BJBDigi, juga adopsi QRIS dan mengembangkan produk wealth management yang diharapkan dapat mendorong CASA. Ditengah penguatan digital banking, kami melihat hal ini dapat berpengaruh positif terhadap fee-based income BJBR yang akan melanjutkan pertumbuhan tinggi. Kami memperkirakan cost of fund akan cenderung stabil pada 3,5% pada 2022 ditengah suku bunga yang diproyeksi relative rendah, dan NIM akan berada pada 5,5-5,7%. Rekomendasi BUY ditengah fundamental yang kuat Kami merekomendasikan BUY saham BJBR dengan target Rp1.830 per saham, dimana saat ini ditawarkan dengan valuasi yang atraktif pada PBV 2022E yakni 1,04x. Rekomendasi kami didasarkan beberapa katalis yakni 1) potensi pertumbuhan yang stabil di kredit consumer yang menjadi contributor utama dengan kualitas asset yang baik; 2) efisiensi biaya bunga; 3) pengembangan digital banking dan wealth management, mendorong CASA dan fee-based; dan 4) kualitas aset yang solid. Di sisi lain, kami mencatat resiko seperti 1) pertumbuhan kredit yang lebih rendah dibandingkan proyeksi; 2) penurunan NIM; 3) adanya normalisasi perhitungan NPL pada 2023 dan 4) potensi kenaikan suku bunga pada 2H22.
Download