Back
Mining

LSIP - Riding on a wave of high CPO price

Devi Harjoto, Alfiansyah 06 June 2022

Laba bersih naik 2,5% YoY pada 1Q22 menjadi Rp304,6 miliar ASP yang masih kuat, kendati cuaca menjadi tantangan operasional Rekomendasi “BUY” dengan target harga Rp1.715 per saham Penurunan laba bersih, namun margin tetap ekspansif Laba bersih LSIP meningkat 2,5% YoY pada 1Q22 menjadi Rp304,63 miliar, sedangkan pendapatan turun 36,0% YoY menjadi Rp764,9 miliar. Meski demikian, GPM masih meningkat signifikan dari 35,6% pada 1Q21 menjadi 57,5% pada 1Q22 ditengah penurunan beban pokok 57,8% YoY dari penurunan TBS. Kemudian, beban operasional LSIP naik 33,0% YoY pada 1Q22 dari kerugian dari penurunan nilai atas tanaman produkktif Rp26,21 miliar dibandingkan tahun lalu yang nihil. Walaupun demikian, margin operasional LSIP tetap meningkat dari 30,7% pada 1Q21 menjadi 47,3% pada 1Q22. LSIP mencatatkan bagian laba dari asosiasi Rp229 juta pada 1Q22 dibandingkan kerugian pada 1Q21 yakni Rp5,8 miliar. Kemudian, pendapatan keuangan juga naik 31,0% YoY pada 1Q22. LSIP mempertahankan posisi net cash pada 1Q22. Volume produksi turun signifikan namun terbantu kenaikan ASP Kenaikan pendapatan LSIP yang tipis pada 1Q22 ditopang oleh kenaikan ASP, kendati volume penjualan CPO turun 66% YoY menjadi 33.000 MT ditengah berkurangnya produksi 39% YoY menjadi 53.000 MT atau turun 18,5% QoQ menjadi 53.000 MT. Kemudian, produksi FFB nucleus juga turun 29% YoY menjadi 226.000 MT, atau berkurang 16,3% QoQ menjadi 226.000 MT pada 1Q22, karena faktor cuaca dan aktivitas replanting. Adapun, volume penjualan produk palm kernel turun 66% YoY pada 1Q22 menjadi 33.000 MT. Supply yang masih ketat menopang ASP Kami memperkirakan pendapatan LSIP akan bertumbuh 6% YoY pada tahun 2022, ditengah kenaikan ASP. Berdasarkan harga benchmark, CPO pada Juni 2022 mencapai RM 6.611 per MT, ditengah peningkatan harga energy juga minyak bunga matahari akibat konflik Rusia-Ukraina, dimana menjadi produsen terbesar di dunia. Selain itu, kami juga mempertimbangkan factor La Nina yang meningkatkan curah hujan. Di sisi lain, kami memperkirakan dampak penerapan DMO CPO yang diterapkan pada 31 Mei 2022 untuk LSIP cukup minimal, mengingat porsi untuk penjualan local yang besar. Di sisi lain, kami memperkirakan potensi dampak negative dari kenaikan suku bunga global dapat berpotensi mengkoreksi harga komoditas, termasuk CPO. Juga adanya resiko dari pelambatan ekonomi Cina yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap CPO. Akan tetapi, dapat dikompensasi oleh India yang diperkirakan masih tetap kuat. Rekomendasi BUY, program replanting yang mendorong produktivitas Kami merekomendasikan LSIP dengan target harga Rp1,715 per saham yang mencerminkan valuasi PE 2020F sebesar 7,11x. Kami menilai positif performa LSIP tahun ini, ditopang oleh 1) program replanting; 2) pemulihan ekonomi dan supply yang terbatas ; 3) neraca yang solid; 4) kenaikan harga komoditas ditengah konflik di Ukraina mendorong harga minyak; 5) permintaan global yang kuat dan 6) penurunan tariff bea impor dari India. Namun, kami menilai beberapa resiko yang dapat membatasi performa LSIP yakni dampak 1) penyebaran mutasi virus sehingga mengurangi efektivitas vaksinasi; 2) volume produksi yang lebih rendah karena faktor cuaca; 3) Rupiah yang menguat terhadap dolar AS dan 4) normalisasi moneter global.

Download

Related Article

LSIP - PP London Sumatra Indonesia
LSIP akan bagikan dividen Rp19 per saham
31 May 2019 See Detail
LSIP - PP London Sumatra Indonesia
LSIP menargetkan penambahan areal tertanam 1.000 ha
04 August 2016 See Detail
LSIP - PP London Sumatra Indonesia
LSIP bukukan pendapatan 9M14 Rp3,52 triliun
30 October 2014 See Detail