Back
Poultry

WMUU - Eyeing for strong growth

Devi Harjoto, Alfiansyah 22 July 2022

Laba bersih naik 2,2% YoY pada 1Q22 menjadi Rp40,7 miliar Normalisasi mobilitas dan peningkatan kegiatan rekreasi menjadi katalis Rekomendasi “BUY” dengan target harga Rp210 per saham Margin cukup stabil ditengah beban yang terkendali Laba bersih WMUU pada 1Q22 naik 2,2% YoY menjadi Rp40,7 miliar (-37,6% QoQ). Pendapatan WMUU naik 5,53% YoY pada 1Q22 menjadi Rp630,5 miliar (-29,9% QoQ). GPM stabil mencapai 14,0% pada 1Q22 ditengah beban pokok yang tumbuh 5,53% YoY ditengah kenaikan beban pokok. Kemudian, beban operasional WMUU berhasil turun 11,8% YoY pada 1Q22 menjadi Rp24,7 miliar akibat dari penurunan beban operasional lain-lain dari penurunan beban nilai residu ayam afkir. Sehingga margin operasional WMUU meningkat dari 9,3% pada 1Q21 menjadi 10,1% pada 1Q22. Sementara itu, WMUU mencatatkan kenaikan beban keuangan pada 1Q22 mencapai 125,2% YoY dari beban bunga utang perbankan. Akan tetapi, dari segi neraca, net gearing WMUU cukup terjaga dengan 0,49x pada 1Q22. Kontribusi pendapatan dari segmen utama karkas dan pakan ternak Pertumbuhan pendapatan WMUU pada 1Q22 YoY ditopang oleh segmen utama yakni karkas yang tumbuh 14,6% YoY menjadi Rp620,1 miliar, disusul oleh segmen pakan ternak yang juga meningkat 13,5% YoY menjadi Rp42,7 miliar. Kontribusi segmen karkas meningkat dari 79,8% pada 1Q21 menjadi 84,0% pada 1Q22. Kemudian, segmen pakan ternak bekontribusi 5,8% terhadap pendapatan WMUU pada 1Q22. Akan tetapi, margin segmen karkas sedikit turun dari 14,6% pada 1Q21 menjadi 13,9% pada 1Q22. Di sisi lain, segmen-segmena lainnya mengalami penurunan yakni segmen broiler, DOC dan telor masing-masing sebesar 33,6% YoY, 25,3% YoY dan 9,7% YoY pada 1Q22. Harapan dari penguatan daya beli dan mobilitas yang meningkat Ditengah pemulihan ekonomi, kami memperkirakan pertumbuhan pendapatan WMUU dapat mencapai 11% YoY pada 2022, yang juga ditopang oleh peningkatan mobilitas dan kegiatan rekreasi, yang mendorong permintaan dari industri. Kemudian, IKK yang menunjukkan optimisme konsumen yang mencapai 128,2 pada Juni 2022 menunjukkan penguatan daya beli. Ditambah, sejumlah kebijakan pemerintah untuk menahan kenaikan harga bahan pokok, sehingga inflasi masih dalam taraf terkendali. Akan tetapi, kami menilai adanya resiko dari peningkatan raw material ditengah disruspsi supply terutama dari jagung, menjadi resiko utama WMUU terutama dari segi margin. Kendati dalam tren turun, harga jagung meningkat 6,0% YoY pada Juli 2022. Kemudian, dengan tren peningkatan harga komoditas makanan, pemerintah akan cenderung mendorong supply untuk daging sehingga frekuensi afkir dapat dikurangi dan berdampak terhadap ASP untuk produk ayam. Rekomendasi BUY ditengah fundamental yang cukup baik Kami mempertahankan rekomendasi BUY saham WMPP dengan target harga Rp210 , yang menggambarkan PE 2022 pada 8,42x. Rekomendasi kami ini didasari dengan pertimbangan sebagai berikut: 1) peningkatan permintaan yang tinggi ditengah peningkatan mobilitas dan daya beli konsumen; 2) produk komoditas karkas yang menjadi pilihan sumber protein; 3) rasio leverage yang terjaga. Namun, kami masih mencatat beberapa resiko yakni 1) inflasi yang mempengaruhi daya beli dan peningkatan beban dan kontraksi margin WMPP; 2) potensi kenaikan suku bunga yang lebih tinggi 3) permintaan yang lebih lemah daripada proyeksi karena resiko pembatasan; 4) kenaikan supply ayam, sehingga ASP stagnan dan 5) adanya PMK.

Download

Related Article

WMUU - Widodo Makmur Unggas
RUPST WMUU setujui pembagian dividen Rp1,62/saham
16 June 2022 See Detail
WMUU - Widodo Makmur Unggas
Induk WMUU akan IPO Rp5,5 triliun
16 April 2021 See Detail
WMUU - Widodo Makmur Unggas
WMUU masih miliki dana IPO Rp13 miliar
19 July 2021 See Detail